kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kompas TV targetkan kerjasama dengan 20 televisi lokal hingga akhir 2011


Kamis, 08 September 2011 / 17:56 WIB
Kompas TV targetkan kerjasama dengan 20 televisi lokal hingga akhir 2011
ILUSTRASI. Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menghadiri pertemuan Kerja Sama Ekonomi Komperhensif Regional (RCEP) ke-8 secara virtual.


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Kompas TV, perusahaan penyedia konten program televisi milik Kelompok Kompas Gramedia (KKG), bakal bekerja sama dengan sedikitnya sembilan televisi lokal dalam langkah perdananya mengudara di Indonesia.

Dalam kerjasama ini 70% konten siaran berasal dari program milik Kompas TV dan sisanya merupakan konten milik masing-masing TV daerah. "Langkah ini bertujuan untuk ikut mengembangkan kualitas televisi di daerah agar tidak kalah dengan televisi nasional," ujar Bimo Setiawan Manajer Direktur Kompas TV, hari ini (8/9).

Siaran Kompas TV secara resmi baru akan diluncurkan besok (9/9) di sepuluh kota di Indonesia, seperti di Jakarta, Bandung, Medan, Palembang, Semarang Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Banjarmasin dan Makassar.

Sebesar 70% konten program tv yang secara model bisnis serupa dengan televisi berjaringan ini merupakan program berita. Sementara 30% sisanya merupakan kumpulan program-program inspiring knowledge meliputi program dokumenter dan hiburan seperti program musik, kuis maupun program bincang-bincang.

General Manager Public Relation Kompas Gramedia Nugroho F. Yudo menambahkan, targetnya Kompas TV sudah bisa menambah hingga bisa bekerjasama dengan 20 televisi lokal hingga akhir tahun ini. Kekuatan program Kompas TV menurut Nugroho berasal dari kualitas konsep program dan juga kualitas gambar yang dihasilkan.

"KompasTV merupakan penyedia konten pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi High Definition (HD) dalam programnya," ujarnya.

Konsep bisnis mirip televisi berjaringan ini menjadi keuntungan tersendiri bagi Kompas TV untuk bisa lebih fokus mengalokasikan dananya untuk menciptakan program televisi. Sebab, mereka tak harus membangun infrastruktur dari nol yang memakan biaya besar.

"Rata-rata pembangunan infrastruktur menyedot biaya sampai 50% bahkan lebih dari total investasi yang dibutuhkan untuk membangun sebuah stasiun televisi," ungkap Nugroho tanpa mau menyebutkan besar investasi yang dibutuhkan untuk membuat perusahaan penyedia konten ini.






Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU

[X]
×