Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
Oleh karena itu, subsektor ini mampu memberikan kontribusi sebesar 5,61% terhadap industri pengolahan nonmigas pada tahun 2023.
Pemerintah menyadari pentingnya ketersediaan bahan baku atau bahan penolong bagi para pelaku industri dalam negeri.
"Untuk itu, kami baru menerbitkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 1 Tahun 2024 tentang Tata Cara Penerbitan Pertimbangan Teknis Impor Besi atau Baja, Baja Paduan, dan Produk Turunannya untuk mengokohkan stabilitas industri baja nasional,” ungkap Sopar.
Penerbitan regulasi tersebut menandakan bahwa industri baja merupakan sektor yang sangat strategis bagi pengembangan sektor industri penting lainnya seperti konstruksi, alat transportasi, energi, alat pertahanan dan infrastruktur.
Baca Juga: Kemenperin Boyong Industri Alat Kesehatan Unggulan Tampil di Arab Health 2024, Dubai
Sektor industri baja sangat berpotensi memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi nasional melalui nilai tambah serta menjadi efek berganda bagi peningkatan daya saing ekonomi bangsa.
Adapun total nilai ekspor tiga komoditas utama logam dasar, yaitu ferro-alloys, nickel mattes, dan flat-rolled products menembus US$ 27,60 miliar pada tahun 2023.
Di sisi lain, subsektor industri barang dari logam, komputer, barang elektronik, optik dan peralatan listrik juga merupakan kontributor terbesar dalam memacu kinerja sektor ILMATE, dengan memberikan andil sebesar 9,37% terhadap industri pengolahan nonmigas pada tahun 2023.
Subsektor ini diuntungkan dengan adanya kenaikan permintaan barang logam dari sektor konstruksi, pertumbuhan permintaan global, dan pertumbuhan industri yang berpusat di Jawa Barat, Banten dan Jawa Timur.
Baca Juga: Tumbuh Positif, Industri Baja Dorong Perekonomian Nasional
Berikutnya, subsektor industri alat angkutan tidak kalah bersaing dengan menunjukkan performa baiknya, yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,63% dan berkontribusi sebesar 8,88% terhadap industri pengolahan nonmigas pada 2023.
Hal ini ditunjukkan dengan total tiga ekspor komoditas terbesar, yaitu mobil dan kendaraan bermotor, aksesoris kendaraan bermotor, dan sepeda motor yang mencapai US$ 9,33 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News