Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan industri logam, mesin, alat transportasi, dan elektronika (ILMATE) kembali mencapai dobel digit pada 2023, yakni sebesar 10,70% secara tahunan atau year on year (YoY) atau senilai Rp 632,51 triliun.
Pertumbuhan sektor ILMATE yang impresif hingga dua digit ini terjadi sejak 2022, termasuk mampu melampaui pertumbuhan ekonomi nasional. Kinerja positif ini juga menunjukkan sektor ILMATE adalah kontributor utama yang signifikan terhadap industri manufaktur maupun ekonomi nasional.
Sekretaris Direktorat Jenderal ILMATE Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Sopar Halomoan menyatakan, pihaknya sangat bangga dengan pertumbuhan sektor ILMATE yang masih mampu mempertahankan level dobel digit.
Baca Juga: Kemenperin Gandeng Perusahaan Belanda Produksi Ventilator
“Hal ini membuktikan kebijakan Kementerian Perindustrian selama ini sudah sangat efektif dalam mendongkrak pertumbuhan industri,” kata dia dalam siaran pers di situs Kemenperin, Rabu (21/2).
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sektor ILMATE mampu memberikan kontribusi sebesar 4,27% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, atau 25,48% terhadap PDB industri pengolahan nonmigas sepanjang tahun 2023.
Kontribusi ini ditopang oleh peningkatan laju PDB dari lapangan usaha di sektor ILMATE yang tumbuh dua digit seperti industri logam dasar sebesar 14,17%, serta industri barang logam, komputer, barang elektronik dan optik sebesar 13,67%.
Baca Juga: Menperin Apresiasi Modifikator Otomotif Lokal Bawa Inovasi&Budaya ke Internasional
Selain itu, ditopang pula oleh industri alat angkutan yang tumbuh sebesar 7,63%.
Industri logam dasar merupakan subsektor ILMATE yang sukses meraih pertumbuhan dobel digit setiap tahunnya sejak 2021.
Pertumbuhan industri yang berpusat di Provinsi Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Maluku Utara didukung adanya lonjakan kenaikan permintaan produk besi baja dari luar negeri, terutama China, dan adanya peningkatan produksi domestik untuk produk feronikel.
Baca Juga: Produk Alat Kesehatan Indonesia Berhasil Bukukan Potensi Transaksi USD 13,16 Juta