kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Konsolidasi dan perampingan bisnis dorong kinerja Pertamina makin solid


Selasa, 09 Juni 2020 / 12:08 WIB
Konsolidasi dan perampingan bisnis dorong kinerja Pertamina makin solid
ILUSTRASI. Pekerja memasang spanduk besar (banner) berisi dukungan Pertamina pada pesta olahraga Asian Games 2018, di Gedung Pertamina, Jakarta, Jumat (29/6). Pertamina mendukung penyelenggaraan Asian Games yang akan berlangsung 18 Agustus 2018. ANTARA FOTO/Muhammad


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertamina menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia yang masuk daftar Top 500 Fortune Global 2019. Peringkat Pertamina melonjak dari posisi 253 tahun 2018 menjadi 175 tahun lalu, atau naik 78 peringkat.

Bahkan mengalahkan raksasa e-commerce asal China, Alibaba Grup milik Jack Ma dan raksasa AS, Facebook milik Mark Zuckerberg. Penyebabnya karena peringkat Pertamina melonjak dari posisi 253 tahun 2018 menjadi 175 tahun lalu, atau naik 78 peringkat. Alibaba Grup berada di posisi 182 dan Facebook di peringkat 184.

Pencapaian tersebut membuktikan bahwa perusahaan BUMN mampu menjadi perusahaan bergengsi dan disegani, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di mancanegara. Catatan khusus adalah lonjakan pesat peringkat Pertamina dalam daftar Top Fortune Global 500

Baca Juga: Protokol WFO new normal, Pertamina: Pekerja wajib serahkan hasil rapid test

Piter Abdullah, ekonom senior yang juga dosen Perbanas menyampaikan, capaian yang diperoleh Pertamina sangat layak diapreasi karena merupakan BUMN dengan nilai kapitalisasi terbesar, yang punya sejarah panjang bisnis migas.

“Pertamina adalah  BUMN dengan nilai yang terbesar. Tentunya kita harus apresiasi prestasi ini,” ucap Piter dalam keterangannya Senin (8/6).

Saat ini, Pertamina tengah mengalami tantangan untuk memindahkan subsidi BBM tepat sasaran, di mana premium tidak lagi dikonsumsi untuk kendaraan pribadi. Dengan menggunakan BBM non subsidi, selain menciptakan udara bersih, juga agar subsidi BBM tidak dibakar orang kaya.

Subsidi juga dapat dialihkan untuk sektor kesehatan masyarakat yang terdampak Covid-19, juga untuk pekerja yang terkena PHK.

Yang pasti, ditegaskan Piter,  sesungguhnya kinerja Pertamina masih jauh di bawah potensinya. Dengan diberi kepercayaan lebih besar, segala potensi dapat dioptimalkan.

Karena itu, Pertamina seharusnya juga tidak dinilai dengan membandingkannya dengan BUMN lain tetapi dengan perusahaan sejenis khususnya di kawasan.

Bahkan, kalau dibandingkan dengan Petronas, apalagi dengan pengalaman, usia, dan potensi yang dimiliki, seharusnya Pertamina adalah yang terbesar dan terbaik di Asean.

Baca Juga: Ditinggal partner, Pertamina tunda proyek US$ 15 miliar

Apa yang diraih Pertamina, merupakan bagian penting dari perbaikan yang sudah dijalankan. Karena itu, harus terus diberi peran agar makin besar berkontribusi pada negara dan pertumbuhan ekonomi.

Kata Piter, perbaikan pengelolaan BUMN sangat diperlukan bila ingin meningkatkan kinerja BUMN. Pasalnya, diakui, saat ini BUMN masih mendua, antara pelayanan publik dan bisnis murni yang berorientasi keuntungan.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×