kontan.co.id
banner langganan top
Kamis, 10 April 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.254   286,04   4,79%
  • KOMPAS100 892   48,19   5,71%
  • LQ45 707   37,74   5,64%
  • ISSI 193   7,28   3,92%
  • IDX30 373   19,75   5,60%
  • IDXHIDIV20 451   19,32   4,47%
  • IDX80 101   5,64   5,89%
  • IDXV30 106   4,60   4,54%
  • IDXQ30 123   5,40   4,59%
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.254   286,04   4,79%
  • KOMPAS100 892   48,19   5,71%
  • LQ45 707   37,74   5,64%
  • ISSI 193   7,28   3,92%
  • IDX30 373   19,75   5,60%
  • IDXHIDIV20 451   19,32   4,47%
  • IDX80 101   5,64   5,89%
  • IDXV30 106   4,60   4,54%
  • IDXQ30 123   5,40   4,59%
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.254   286,04   4,79%
  • KOMPAS100 892   48,19   5,71%
  • LQ45 707   37,74   5,64%
  • ISSI 193   7,28   3,92%
  • IDX30 373   19,75   5,60%
  • IDXHIDIV20 451   19,32   4,47%
  • IDX80 101   5,64   5,89%
  • IDXV30 106   4,60   4,54%
  • IDXQ30 123   5,40   4,59%

Konstruksi pabrik refinery minyak sawit Unggul Energi Persada di Batam sudah 30%


Jumat, 16 November 2018 / 20:10 WIB
Konstruksi pabrik refinery minyak sawit Unggul Energi Persada di Batam sudah 30%
ILUSTRASI. Panen kelapa sawit


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembangunan pabrik pengolahan minyak kelapa sawit milik PT Unggul Energi Persada milik Group Wilmar di kawasan Kabil, Batam telah mencapai 30% Badan Pengusahaan (BP) Batam memperkirakan pabrik tersebut bakal mulai operasi akhir 2019.

Anggota/Deputi III Bidang Pengusahaan Sarana dan Usaha di BP Batam Dwianto Eko Winaryo menyampaikan investasi perusahaan tersebut mencapai Rp 1 triliun untuk pembangunan refinery kelapa sawit di atas lahan seluas 8,3 hektare di kawasan Kabil. "Progress 30%, operasional kemungkinan 2019 akhir," katanya, Jumat (16/11).

Pabrik tersebut menurut Dwianto akan diarahkan pada sektor oleochemical, alias turunan CPO berupa bahan baku untuk produk sabun, detergen dan kosmetik. "Ada juga sebagian untuk biodiesel," lanjutnya.

Dwianto menambahkan perusahaan tersebut merupakan anak usaha Group Wilmar. "Iya, Wilmar Group karena mereka punya lahan di sana," jelasnya.

Asal tahu saja, pemerintah melalui Kementerian Koordinator Perekonomian pagi ini telah mengesahkan perluasan paket kebijakan ekonomi XVI, dan mencantumkan sektor agribisnis dan digital sebagai penerima insentif tax holiday. 

Terkait hal ini, Dwianto bilang direksi Unggul Persada Energi bisa mengajukan kepada pemerintah dan BP Batam untuk menerima fasilitas relaksasi tersebut. "Kalau eligible mereka bisa ajukan ke PTSP, bisa ajukan lewat OSS," kata Dwianto.

PT Energi Unggul Persada merupakan bagian dari Wilmar Group. Holding perusahaan asal Singapura ini memiliki lahan sawit seluas luas 155.000 ha yang tersebar di Sumatra dan Kalimantan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×