Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Pemalang Batang Toll Road memastikan pengerjaan proyek ruas tol yang menjadi bagian dari Tol Trans Jawa tetap akan berjalan.
Memang, proyek tol tersebut berjalan lambat karena proses pembebasan lahan yang lamban. Belakangan juga muncul isu proyek tersebut bakal mangkrak lebih lama karena hak pengelolaan Pemalang-Batang diisukan dicabut.
"Kalau dicabut itu enggak. Soal pembebasan lahan juga itu bukan bagian kami, tapi ada tim pembebasan tanah di bawah Badan Pertanahan Nasional (BPN)," jelas Arman Panjaitan, Direktur Utama Pemalang Batang Toll Road, Kamis (27/8).
Arman menambahkan, pihaknya juga sudah memperpanjang jaminan atas keberlangsungan proyek tersebut. Proses jaminannya sudah dipenuhi pada bulan lalu.
Persentase pembebasan lahan juga saat ini sangat menentukan masuknya pengerjaan konstruksi. Jika pembebasan lahannya sudah mencapai 70% maka konstruksi bisa dilakukan. Ini juga sebagai jaminan dari pihak perbankan untuk mengucurkan dana untuk proyek yang bersangkutan.
Proyek Pemalang-Batang butuh lahan seluas 272 hektare (ha) yang perlu dibebaskan. Hingga saat ini, lahan yang dibebaskan baru sebesar 5,72 ha. Itu pun dilakukan oleh Pemalang-Batang Toll Road dan menggunakan kas sendiri sebagai syarat awal untuk pengerjaan proyek.
Sekarang, tinggal menunggu kecepatan pembebasan lahan yang dilakukan oleh tim di bawah BPN tersebut. Jika pembebasan lahan tuntas, Arman memastikan paling lambat satu bulan setelahnya pengerjaan konstruksi bisa dilakukan.
Pada saat yang bersamaan, Direktur Utama PT Waskita Toll Road Herwidiakto bilang, ada dua seksi yang bakal dikerjakan. Seksi pertama sepanjang 26,25 km dan seksi kedua sepanjang 12,95 km. Setiap satu seksi, pembebasan lahannya minimal harus 70%, baru proses konstruksinya bisa dilakukan.
"Kalau 2016 pembebasan lahannya tuntas, maka konstruksinya bisa selesai pada 2018," ujar Herwidiakto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News