kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Konsumsi listrik industri payah, penjualan listrik PLN bisa tak capai target


Jumat, 18 Oktober 2019 / 17:07 WIB
Konsumsi listrik industri payah, penjualan listrik PLN bisa tak capai target
ILUSTRASI. Pekerja melintas di Proyek pembangunan Gardu Induk Tegangan Extra Tinggi (GITET) Cisauk, Tangerang, Banten, Jumat (7/12/2018).


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Penjualan listrik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) diprediksi kembali tak akan mencapai target tahunan. Pertumbuhan ekonomi dan konsumsi listrik industri yang cenderung stagnan diklaim sebagai penyebabnya.

Direktur Pengadaan Strategis 2 PLN Djoko Rahardjo Abumanan mengatakan, penjualan listrik PLN tergantung dari konsumsi setrum masing-masing segmen konsumen. Sementara konsumsi listrik akan dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi, khususnya pada segmen industri.

Baca Juga: PLN: EBT merupakan solusi efektif demi dorong elektrifikasi Papua

"Itu saling terkait, tergantung (pertumbuhan konsumsi listrik) di sektor lain," kata Djoko ke Kontan.co.id, Jum'at (18/10).

Pada tahun 2018 lalu, target penjualan dan konsumsi listrik berada di angka 7%. Namun, realisasinya hanya menyentuh angka 5,15% atau setara dengan 232,43 TeraWatthour (TWh). Sementara pada tahun ini, target penjualan listrik PLN dipatok sebesar 7,06% atau sebesar 248,8 TWh.

Dengan melihat realisasi hingga kuartal III 2019, Djoko memperkirakan konsumsi listrik dan penjualan setrum PLN sangat sulit menyentuh 7%, dan tidak akan beranjak dari 5%. "Kalau melihat realisasi kuartal III, sangat sulit (di atas 5%). Terutama karena sektor industri yang hanya tumbuh 1%," kata Djoko.

Dihubungi terpisah, Executive Vice President Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan PLN Edison Sipahutar menerangkan, pertumbuhan penjualan listrik PLN hingga kuartal III baru mencapai 4,18%. Jika dirinci, sektor industri memang mengalami pertumbuhan konsumsi listrik yang paling rendah.

Berdasarkan data yang diterima Kontan.co.id, pertumbuhan penjualan listrik ke segmen rumah tangga hingga kuartal III sebesar 5,61% (menjadi 75,9 TWh), bisnis sebanyak 5,72% (32,65 TWh), publik 4,11% (6,12 TWh), dan sosial sebesar 10,4% (6,2 TWh).

Baca Juga: Ekspedisi Papua Terang dimulai, energi terbarukan jadi tumpuan

Sementara itu, segmen industri hanya tumbuh 1,13% (56,9 TWh) hingga kuartal III. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, konsumsi listrik industri tumbuh sebesar 6,83%. Di sisi lain, industri menjadi segmen kedua yang paling banyak menyerap listrik PLN setelah segmen rumah tangga. Edison bilang, porsi penjualan setrum ke industri mencapai 32%.

"Untuk (target) konsumsi listrik cukup berat mencapainya. Industri hanya tumbuh 1,13%. Industri tekstil, baja dan semen pertumbuhan konsumsinya negatif," kata Edison ke Kontan.co.id, Jum'at (18/10).




TERBARU

[X]
×