kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.576.000   -14.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.778   -4,00   -0,02%
  • IDX 8.538   -46,87   -0,55%
  • KOMPAS100 1.181   -4,39   -0,37%
  • LQ45 845   -3,52   -0,41%
  • ISSI 305   -2,17   -0,71%
  • IDX30 436   -0,64   -0,15%
  • IDXHIDIV20 511   0,73   0,14%
  • IDX80 132   -0,80   -0,61%
  • IDXV30 138   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 140   0,34   0,25%

Konsumsi listrik industri payah, penjualan listrik PLN bisa tak capai target


Jumat, 18 Oktober 2019 / 17:07 WIB
Konsumsi listrik industri payah, penjualan listrik PLN bisa tak capai target
ILUSTRASI. Pekerja melintas di Proyek pembangunan Gardu Induk Tegangan Extra Tinggi (GITET) Cisauk, Tangerang, Banten, Jumat (7/12/2018).


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Penjualan listrik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) diprediksi kembali tak akan mencapai target tahunan. Pertumbuhan ekonomi dan konsumsi listrik industri yang cenderung stagnan diklaim sebagai penyebabnya.

Direktur Pengadaan Strategis 2 PLN Djoko Rahardjo Abumanan mengatakan, penjualan listrik PLN tergantung dari konsumsi setrum masing-masing segmen konsumen. Sementara konsumsi listrik akan dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi, khususnya pada segmen industri.

Baca Juga: PLN: EBT merupakan solusi efektif demi dorong elektrifikasi Papua

"Itu saling terkait, tergantung (pertumbuhan konsumsi listrik) di sektor lain," kata Djoko ke Kontan.co.id, Jum'at (18/10).

Pada tahun 2018 lalu, target penjualan dan konsumsi listrik berada di angka 7%. Namun, realisasinya hanya menyentuh angka 5,15% atau setara dengan 232,43 TeraWatthour (TWh). Sementara pada tahun ini, target penjualan listrik PLN dipatok sebesar 7,06% atau sebesar 248,8 TWh.

Dengan melihat realisasi hingga kuartal III 2019, Djoko memperkirakan konsumsi listrik dan penjualan setrum PLN sangat sulit menyentuh 7%, dan tidak akan beranjak dari 5%. "Kalau melihat realisasi kuartal III, sangat sulit (di atas 5%). Terutama karena sektor industri yang hanya tumbuh 1%," kata Djoko.

Dihubungi terpisah, Executive Vice President Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan PLN Edison Sipahutar menerangkan, pertumbuhan penjualan listrik PLN hingga kuartal III baru mencapai 4,18%. Jika dirinci, sektor industri memang mengalami pertumbuhan konsumsi listrik yang paling rendah.

Berdasarkan data yang diterima Kontan.co.id, pertumbuhan penjualan listrik ke segmen rumah tangga hingga kuartal III sebesar 5,61% (menjadi 75,9 TWh), bisnis sebanyak 5,72% (32,65 TWh), publik 4,11% (6,12 TWh), dan sosial sebesar 10,4% (6,2 TWh).

Baca Juga: Ekspedisi Papua Terang dimulai, energi terbarukan jadi tumpuan

Sementara itu, segmen industri hanya tumbuh 1,13% (56,9 TWh) hingga kuartal III. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, konsumsi listrik industri tumbuh sebesar 6,83%. Di sisi lain, industri menjadi segmen kedua yang paling banyak menyerap listrik PLN setelah segmen rumah tangga. Edison bilang, porsi penjualan setrum ke industri mencapai 32%.

"Untuk (target) konsumsi listrik cukup berat mencapainya. Industri hanya tumbuh 1,13%. Industri tekstil, baja dan semen pertumbuhan konsumsinya negatif," kata Edison ke Kontan.co.id, Jum'at (18/10).




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×