kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.934   1,00   0,01%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Ekspedisi Papua Terang dimulai, energi terbarukan jadi tumpuan


Jumat, 18 Oktober 2019 / 15:14 WIB
Ekspedisi Papua Terang dimulai, energi terbarukan jadi tumpuan
ILUSTRASI. PLN menjalankan program Papua Terang.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menggalakan program 1.000 Renewable Energy dengan komitmen menerangi Papua melalui pengembangan Energi Baru Terbarukan.

Program yang diluncurkan pada Jumat, 18 Oktober 2019 ini berfokus pada upaya meningkatkan Rasio Elektrifikasi (RE) di tanah Papua.

Baca Juga: Sistem kelistrikan terinterkoneksi, PLN Sasar industri di Sulawesi Tenggara

Mengutip catatan Kementerian ESDM, RE Papua tercatat sebesar 94,28% dan Papua Barat sebesar 99,99%. Rerata kedua provinsi sebesar 95,75% dimana 58,25% berasal dari kontribusi PLN, program Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) oleh Kementerian EESDM dan inisiatif Pemerintah Daerah lewat listrik swadaya.

Direktur Jenderal EBTKE F.X. Sutijastoto menjelaskan, masih ada ribuan desa yang gelap gulita. "Dari 7.358 desa, ada sekitar 1.724 desa yang gelap gulitakarena itu program ini diluncurkan sebagai tindak lanjut dari program ekspedisi Papua Terang," jelas Sutijastoto dalam siaran pers, dikutip Jumat (18/10).

PLN memproyeksikan hingga akhir tahun nanti, RE di Papua sebesar 96,79% dan Papua Barat sebesar 99,99%. Ada 399 desa yang rencananya akan dilistriki oleh PLN dan 230 desa lewat program LTSHE.

Lewat sejumlah proyeksi tersebut, PLN menyebutkan nantinya masih ada 1.123 desa yang belum terlistriki. Direktur Bisnus Regional Maluku dan Papua PLN Ahmad Rofik mengungkapkan, survei ekspedisi Papua Terang telah digelar pada Agustus 2018 hingga September 2018.

Baca Juga: Tol listrik Sulawesi tahap 1 beres, PLN siap dorong pertumbuhan Investasi

"Survey melibatkan 156 mahasiswa pecinta alam dari lima kampus perguruan tinggi negeri serta LAPAN dan TNI AD demi mendapatkan data yang paling efektif," jelas Ahmad.

Data yang dikumpulkan lewat progran Ekspedisi Papua Terang rencananya akan digunakan untuk melistriki 1.123 desa atau meningkat dari proyeksi semula sebanyaj 415 desa.

"Program 1.000 Renewable Energy for Papua adalah lanjutan Ekspedisi Papua Terang demi wujudkan Papua Terang 2020," tandas Ahmad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×