Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wabah virus corona berdampak luas dan telah menjalar ke berbagai sektor. Aktivitas ekonomi yang tertekan telah menurunkan tingkat konsumsi energi, termasuk listrik. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) pun mencatatkan perlambatan pertumbuhan penjualan listrik di Kuartal I tahun ini.
Executive Vice President Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan PLN Edison Sipahutar mengungkapkan, dalam periode Kuartal I ini, realisasi penjualan listrik PLN sebanyak 61,15 Terawatt Hour (TWh). Jumlah itu memang masih tumbuh 4,61% dibanding realisasi pada Kuartal I 2019 yang sebesar 58,46 TWh.
Baca Juga: Ada wabah corona, PLN upayakan proyek listrik 35.000 MW tetap berjalan
Namun, pertumbuhan penjualan listrik PLN melambat seiring dengan konsumsi listrik yang merosot akibat pandemi Corona. Pada Kuartal I 2019, penjualan listrik PLN masih bisa tumbuh 5,49% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Penurunan konsumsi listrik terutama terjadi di segmen pelanggan bisnis dan industri. Hingga Kuartal I, konsumsi listrik di segmen bisnis hanya tumbuh 4,07%. Segmen industri lebih parah, karena hanya mampu tumbuh sebesar 0,13%.
Lonjakan konsumsi listrik terjadi di segmen rumah tangga yang tumbuh sebanyak 7,54%, seiring dengan kebijakan Work From Home. "Jelas, ada perlambatan (pertumbuhan penjualan listrik) karena Corona. Efek pandemi menjadi faktor utama turunnya pertumbuhan segmen bisnis dan industri," kata Edison kepada Kontan.co.id, Senin (13/4).
Edison memaparkan, perlambatan konsumsi terasa signifikan di bulan Maret yang hanya tumbuh 2,36% jika dibandingkan konsumsi listrik pada Maret tahun lalu. Pada bulan Maret, konsumsi listrik di segmen bisnis tumbuh negatif 0,88%, sementara industri minus 2,71%.
Baca Juga: PLN: Tidak ada pemadaman listrik di Jakarta Selatan pada Senin malam ini