Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .
Edison merinci, pada segmen industri besi dan baja, konsumsi listrik di bulan Maret tumbuh negatif 12%, sementara pada Kuartal I sudah merosot -6,2%. Pada segmen industri tekstil, konsumsi listrik minus 8,7% di bulan Maret dan -5,4% pada Kuartal I. Penurunan tertajam terjadi di segmen industri semen yang tumbuh negatif 19,8% khusus di bulan Maret dan -9,4% sepanjang Kuartal I.
Sementara untuk konsumsi listrik pelanggan bisnis segmen mall, tercatat masih tumbuh 1,8% pada Kuartal I. Namun, khusus di bulan Maret, konsumsi listrik segmen mall tumbuh negatif 8,2%.
Dari segmen hotel, Edison memaparkan bahwa konsumsi listrik pelanggan hotel bintang 4 sudah tumbuh negatif 5% pada periode tiga bulan awal di tahun ini. Sementara khusus di bulan Maret, konsumsi listrik hotel bintang 4 tumbuh negatif 21,3%. Sedangkan untuk hotel bintang 3 sampai dengan Maret pertumbuhan konsumsi listriknya negatif 1,1% dan khusus di bulan Maret sudah negatif 18,7%.
Baca Juga: Kementerian ESDM evaluasi infrastruktur kendaraan listrik karena ada wabah corona
Adapun, pada tahun ini, target pertumbuhan penjualan tenaga listrik PLN memang telah dipatok lebih realistis, yakni sebesar 4,55%. Dengan angka tersebut, target penjualan listrik PLN di tahun ini sebesar 256,7 TeraWatthour (Twh). Namun, dengan adanya pandemi Corona, realisasinya berpotensi akan kembali meleset dari target.
Edison mengungkapkan, PLN masih mengkaji perubahan target pertumbuhan penjualan listrik di tahun ini, sembari mencermati perkembangan pandemi di bulan April. "Kalau melihat tren pasti berubah (target), karena pandemi ini mempunyai dampak ke segala sektor. Namun kita masih lihat perkembangan Covid-19 di bulan April terhadap konsumsi listrik," tandas Edison.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News