Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemulihan ekonomi dan proyek infrastruktur yang terus berlanjut di tengah pandemi covid-19 turut berdampak terhadap kinerja emiten yang bergerak di sektor konstruksi. PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) misalnya, berhasil mencatatkan pertumbuhan kontrak baru hingga Mei 2021.
Sekretaris Perusahan WTON Yuherni Sisdwi R. menyampaikan, hingga bulan Mei, anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) ini meraih kontrak baru senilai Rp 1,99 triliun. Angka itu tumbuh 74,56% dibandingkan raihan kontrak baru WTON pada periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 1,14 triliun.
Kontrak baru WTON berasal dari beberapa proyek. Antara lain proyek high speed railway sebesar Rp 666,57 miliar, proyek Tol Serpong-Balaraja senilai Rp 88,97 miliar, proyek pengaman muara Sungai Bogowonto sebesar Rp 80,14 miliar, serta proyek lainnya seperti pekerjaan tambahan di proyek jalan layang tol AP Pettarani, RDMP Balikpapan, pembangunan sarana dan prasarana pelatihan konstruksi layang, serta fly over Kopo Bandung.
Raihan hingga Mei itu setara dengan sekitar 25% dari target kontrak baru yang dibidik WTON tahun ini, yakni senilai Rp 8,02 triliun. Emiten yang bergerak di industri produk beton pracetak ini pun akan terus mengincar kontrak-kontrak baru pada periode semester kedua 2021. "Semester kedua masih ada incaran sejumlah proyek," kata Herni saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (13/6).
Baca Juga: Ini jadwal pembagian dividen Wika Beton (WTON) sebesar Rp 25,6 miliar
Dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2021, WTON menargetkan pendapatan senilai Rp 7,38 triliun atau naik 53,9% dibandingkan realisasi tahun lalu. Dari sisi laba bersih, WTON membidik Rp 370,95 miliar atau tumbuh hingga 189,7% dibandingkan tahun 2020.
Kendati begitu, di tengah kondisi yang masih diselimuti pandemi covid-19, WTON pun masih akan melihat perkembangan pasar dan kondisi ekonomi terkait target di dalam RKAP tersebut. "Wika Beton akan tetap menjaga sustainable, dengan tetap efisien dan berinovasi untuk produk dan sistem produksi, menjaga casflow, serta berupaya meningkatkan laba," terang Herni.
Untuk menopang pemenuhan target-target tersebut, pada tahun ini WTON mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp 567 miliar. Hingga kuartal pertama, serapan capex belum signifikan yakni sebesar Rp 3 miliar.
Sebagian besar capex direalisasikan untuk kebutuhan pabrik yang sudah ada. "Investasi dilakukan dengan mempertimbangkan permintaan pasar dan skala prioritas yang berkontribusi pada penjualan dan laba," ujar Herni.
Baca Juga: Sektor infrastruktur pulih, ini rekomendasi Panin Sekuritas untuk saham WTON
Asal tahu saja, saat ini WTON memiliki 14 pabrik dan satu mobile plant yang tersebar di wilayah Indonesia yang memiliki pertumbuhan industri konstruksi yang tinggi. WIKA Beton menerapkan pola precast engineering-production-installation (EPI).
WTON juga memiliki lima crushing plant di Cigudeg, Lampung Selatan, Donggala, Sumedang dan Pasuruan. Wika Beton juga memiliki enam wilayah penjualan.
Baca Juga: Wijaya Karya Beton (WTON) targetkan kenaikan laba bersih jadi 370,95 miliar tahun ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News