kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kontribusi ekspor Khong Guan terus bertumbuh


Selasa, 10 April 2018 / 11:23 WIB
Kontribusi ekspor Khong Guan terus bertumbuh
ILUSTRASI. Peluncuran kompetisi Khong Guan SMK Jago Jualan 2018


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Khong Guan Biscuit Factory Indonesia memperlebar sayap bisnisnya. Melalui brand Serena, salah satu pemain biskuit legendaris ini merambah tiga negara yakni Malaysia, Amerika Serikat dan China.

Tommy Hartono, National Sales Manager Khong Guan mengatakan, tahun ini, perusahaan ini masih akan ekspansi pasar ekspor. Kendati belum merinci negara mana, pasar Eropa salah satu yang menjadi tujuan perusahaan ini. "Kami akan ekspansi ke semua, Asia, Amerika dan Eropa akan kami masuki. Sebenarnya secara objektif kami mau semua negara bisa kami masuk. Tapi kami harus lihat kebutuhan mereka apa?" ujar Tommy, Senin (9/4).

Menurutnya, tidak semua negara ingin Khong Guan masuk dengan brand sendiri. Beberapa negara juga meminta produk tanpa brand diekspor sehingga nantinya penjualan negara tersebut bisa menggunakan brand lokal di luar negeri.

Sebetulnya brand Serena sudah cukup mendunia dengan masuk di tiga negara tersebut. Yang jelas, saat ini kontribusi pasar ekspor cukup baik. "Saat ini belum (signifikan), masih kecil tetapi tumbuh terus. Kontribusinya masih di bawah 20% tetapi tumbuh terus secara total," lanjut Tommy.

Untuk melayani pasar ekspor, perusahaan memiliki pabrik sendiri. Saat ini, Khong Guan memiliki enam pabrik, dengan rincian empat di Jabodetabek, satu di Sumatra dan satu di Surabaya.

Sayang, ia tak membeberkan berapa kapasitas produksi saat ini. Soal ekspor, "Kontribusi ekspor paling besar itu sementara berimbang untuk setiap negara, hampir sama, ya," jelas Tommy.

Selain ekspor, Khong Guan juga mulai merambah penjualan melalui online sejak beberapa tahun terakhir. Tapi, "Kontribusinya belum besar masih kecil. Kami sudah dua tahun ini masuk ke model seperti itu," ujar Tommy.Menurut Tommy perusahaan menggandeng platform e-commerce dan marketplace untuk menjual produknya tersebut.

Kendati kontribusinya kecil, perkembangan penjualan melalui online terus mengalami grafik peningkatan. Namun secara masif, penjualan melalui ritel baik tradisional maupun modern channel masih menjadi ujung tombak penjualan. "Data dari pemerintah itu penjualan digital baru 1% dan kami memang belum (fokus) ke sana," lanjutnya.

Di pasar offline, perusahaan ini memiliki flagship store Khong Guan di Jakarta untuk menjual produk. "Kami ada empat gerai di Sabang, Wahid Hasyim, Mayestik dan Kelapa Gading," ujar Tommy.

Selain mengembangkan flagship store, Khong Guan juga mulai melirik pasar Indonesia timur. Saat ini perusahaan sudah menggenggam 30% pangsa pasar di industri biskuit, sebagian besar penjualan terpusat di Indonesia bagian barat. "Pasar terbesar Jawa dan Sumatra karena populasinya besar," ujar Tommy.

Tak lupa pula inovasi untuk meningkatkan penjualan. Saat ini perusahaan ini memiliki lebih dari 100 jenis produk dengan 13 sub brand Khong Guan untuk memberikan range product yang lebih luas ke pelanggan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×