kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kontribusi penjualan gawai Smartfren tercatat menyusut


Selasa, 10 September 2019 / 17:38 WIB
Kontribusi penjualan gawai Smartfren tercatat menyusut
ILUSTRASI. Penjualan iPhone melalui Smartfren


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) terus melakukan upaya untuk meningkatkan jumlah pelanggan. Pasalnya, pertumbuhan pelanggan akan berdampak terhadap pendapatan.

Sampai semester I, pendapatan perusahaan terkerek naik 19,15% dari Rp 2,54 triliun menjadi Rp 3,03 triliun.

Baca Juga: Smartfren juga siapkan eSIM untuk produk IoT

Djoko Tata Ibrahim, Deputy CEO Smartfren menyebut dalam 12 bulan terakhir jumlah pelanggan Smartfren meningkat hampir dua kali lipat. Sampai Agustus, tercatat perusahaan ini sduah memiliki 20 juta pelanggan, sedangkan awal september sudah mencapai 20,15 juta pelanggan.

Selain itu, saat ini FREN memang berfokus pada peningkatan revenue dari data dengan tambahan akuisisi pelanggan tersebut. Di semester I, kontribusi data mencapai Rp 2,87 triliun naik 18,9% dari sebelumnya Rp 2,41 triliun.

Sedangkan penjualan gawai tak berkontribusi banyak karena penjualan di Gerai Smarftren juga tak masif.

"(Gerai Smartfren) Kami hanya jual Mifi sekarang, karena orang tau Mifi pakainya Smartfren. Hp ada tetapi kami kerjasama untuk mereka taruh barang di tempat kami dan bundling," ujarnya di Jakarta, Selasa (10/9).

Menilik laporan keuangan semester I, pendapatan jasa telekomunikasi non data hanya berkontribusi Rp 131,98 miliar. Disusul jasa interkoneksi sebesar Rp 20,58 miliar dan pendapatan lain-lain sebesar Rp 8,56 miliar.

Baca Juga: Simak strategi Smartfren mengejar 30 juta pelanggan hingga akhir tahun

Dari proposi pendapatan tersebut, kue terbesar FREN memang masih pendapatan data, wajar perusahaan menargetkan 30 juta pelanggan di akhir tahun nanti.

Ia menyebut sekarang demand pelanggan untuk produk modem Mifi juga tidak setinggi dulu. Pasalnya, hampir semua hp anyar yang muncul di pasaran sudah menggunakan jaringan 4G. Hanya saja, kontributor pelanggan Mifi sejauh ini masih cukup baik dari sisi data.

"Sekarang tidak sebesar dulu, kalau dulu itu kontribusinya karena ARPU-nya cukup tinggi jadi besar, tetapi sekarang tidak terlalu besar tetapi ARPu-nya cukup tinggi di atas Rp 100.000, sedangkan demand rata-rata Rp 50.000," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×