Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IKAI) telah mengumumkan laporan keuangan yang telah diaudit untuk tahun 2020. Pendapatan terkonsolidasi IKAI pada tahun 2020 mencapai Rp 92,59 miliar atau naik 9,5% (yoy) dari posisi di tahun 2019 sebesar Rp 84,52 miliar. IKAI juga mencatatkan laba kotor sebesar Rp 44,42 miliar pada tahun 2020.
Pandemi Covid-19 di sepanjang tahun 2020 cukup berdampak pada IKAI, terutama di segmen perhotelan dan pariwisata yang sebelumnya menjadi segmen andalan perusahaan ini. Namun, yang menarik, segmen bisnis keramik IKAI berhasil mencatatkan hasil positif signifikan di tahun lalu.
Menilik kinerja per segmen di dalam laporan keuangan konsolidasi 2020, segmen keramik berhasil tumbuh 1.300,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Kontribusinya meningkat jadi 51% dari total pendapatan IKAI dari hanya 4% di tahun 2019.
Baca Juga: Agenda bisnis 2021, IKAI perkuat distribusi keramik di domestik hingga mancanegara
Tren pertumbuhan yang konsisten meningkat di setiap kuartal selama tahun 2020 menjadi penopang pemulihan bisnis yang sedang ditata ulang IKAI pasca terjadinya pandemi.
Keberhasilan segmen keramik ini tak lepas dari komitmen internal dalam mempertahankan kualitas di setiap proses bisnis dan diiringi kemampuan memanfaatkan peluang atas dukungan pemerintah dalam menguatkan industri keramik nasional.
Ke depan, IKAI akan menjadikan segmen ini penyeimbang yang saling melengkapi dengan segmen hotel dan pariwisata.
Manajemen IKAI sadar, pada dasarnya tahun 2020 sangat identik dengan pandemi Covid-19 yang dampaknya masif di semua sektor usaha, termasuk juga pada IKAI. Fokus strategi IKAI adalah bertumbuh sehat, secara organik dan non-organik di tengah tantangan bisnis yang ada.
Pasca pandemi ini, IKAI menambahkan satu faktor lagi sebagai kunci keberhasilan, yaitu perubahan menyeluruh di semua lini organisasi dan proses bisnis untuk mampu agile dan mempunyai kemampuan menata kembali kinerja bisnis yang segmen industrinya terdampak oleh pandemi.
Di tahun 2021, secara konsisten, IKAI telah dan akan terus menerapkan semua prosedur ketat safety Covid-19 yang telah distandarisasi oleh pemerintah di seluruh unit bisnisnya. Di sisi lain, IKAI juga memetakan ulang seluruh strategi bisnisnya agar terus selaras dengan perubahan yang cepat di masa pandemi.
Baca Juga: Ini sejumlah kebijakan pemerintah yang menguatkan bisnis keramik IKAI
Perubahan arah strategi bisnis ini dijelaskan lebih lanjut oleh Erwan Dwiyansyah, Direktur IKAI. Di tahun 2021, segmen perhotelan dan pariwisata fokus pada tiga strategi perubahan.
Pertama, jaminan kepada tamu hotel terhadap pelaksanaan kebersihan, kesehatan, keselamatan dari ancaman Covid-19. Hal ini dilakukan dengan melakukan penerapan penuh sertifikasi CHSE setelah lulus uji kelayakan dari pemerintah di semua jaringan hotel yang IKAI miliki.
Kedua, penataan ulang segmen pasar prioritas di dalam strategi jasa layanannya. Segmen pasar bisnis dengan kemasan MICE yang menjadi segmen gemuk di bisnis perhotelan, diubah konsepnya menjadi MICE New Normal yang aman meskipun pada masa pandemi.
“Strategi ini cukup berhasil , terbukti dari hasil laporan sementara, terlihat adanya peningkatan hasil cukup signifikan di tahun 2021,” terang Erwan dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Rabu (2/6).
Di sisi lain, segmen personal dan keluarga berusaha dipercepat pertumbuhannya dengan memanfaatkan konsep hotel wisata dan perubahan perilaku konsumen di masa pandemi. Hasilnya, tercipta paket-paket baru yang unik dengan konsep hotel wisata di setiap momen liburan akhir pekan dan hari raya.
IKAI juga menggunakan digital platform sebagai kanal pelayanannya bekerja sama dengan online travel agent terpercaya.
Ketiga, pengembangan terobosan layanan baru yang cocok dengan kondisi baru di masa depan setelah pandemi mereda. Semua perubahan ini akan menjadi pendorong bagi segmen hotel dan pariwisata untuk dapat berlari cepat dengan bentuk baru pasca pandemi.
Di segmen bisnis keramik, PT Internusa Keramik Alamasri Tbk (INKA), anak usaha di bisnis ini, juga fokus pada tiga strategi perubahan di tahun 2021.
Pertama, konsisten menjaga komitmennya untuk menerapkan proses produksi ketat cegah Covid-19. Hal ini dilakukan dengan menata sistem shift pada kegiatan produksinya, penerapan social distancing minimal 1 meter, kewajiban pemakaian masker selama bekerja, dan penyediaan fasilitas pencucian tangan di area pabrik.
Kedua, mengejar sasaran peningkatan efisiensi total di setiap proses produksi. Langkah konkretnya, INKA bekerja sama dengan produsen mesin keramik terpercaya untuk menyediakan teknologi mesin polishing dan otomatisasi sistem packaging baru yang dapat memberikan efisiensi produksi lebih baik dari sisi biaya, energi, waktu, dan tenaga.
INKA juga menjajaki lebih lanjut teknologi daur ulang panas (heat recycling technology) untuk konsumsi gas yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Baca Juga: Intikeramik Alamasri Industri (IKAI) merencanakan sejumlah ekspansi di tahun depan
Ketiga, meningkatkan kapasitas produksi sekitar 20% di tahun 2021. Setelah adanya tambahan lini produksi di bulan Oktober 2020, INKA mematok kapasitas produksinya dua kali lipat dari kapasitas produksi yang lama.
Berpikir strategis ke depan, IKAI tengah menyiapkan strategi bisnis baru untuk memperbaiki profitabilitas yang sebelumnya terhambat akibat pandemic dan meningkatkan nilai perusahaan ke depan.
“IKAI akan membenahi segmen bisnis perhotelan yang terdampak langsung pandemi sembari di sisi lain mempercepat langkah penguatan strategi segmen bisnis keramik agar menjadi pendorong bisnis,” terang Erwan.
Sebagai kesimpulan, Presiden Direktur IKAI Teuku Johas Raffli mengungkapkan, tahun 2021 merupakan tahun perubahan menyeluruh. Pola piker untuk beradaptasi lebih cepat dan terus berubah harus tertanam di setiap insan IKAI. Ini juga akan menjadi tema strategi bisnis di setiap lini bisnis IKAI.
Kondisi pandemi memberikan tantangan besar bagi operasi bisnis IKAI terutama di segmen perhotelan. Namun, strategi bertumbuh secara sehat dengan inovasi new normal akan memberikan nilai tambah tersendiri bagi IKAI.
Setiap insan IKAI didorong untuk berkontribusi dalam inisiatif manajemen krisis di semua lini, sehingga ada peningkatan efisiensi dan keberlanjutan bisnis secara jangka panjang dapat tetap terjaga.
“Kami berharap, pemerintah, dengan semua program pemulihan ekonomi nasionalnya, akan memberikan peluang bagi kami untuk memulihkan profitabilitas bisnis kami di tahun 2021,” pungkasnya.
Selanjutnya: Industri keramik siapkan rencana strategis untuk hadapi pelarangan keramik impor
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News