Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kegiatan konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) telah dilakukan beberapa tahun lalu kepada nelayan dan petani. Hal ini disebabkan pelaku industri tersebut sadar banyaknya manfaat dari penggunaan BBG untuk kegiatan operasional.
Direktur Marketing Sub-holding Commercial & Trading PT Patra Niaga Jumali mengatakan, ada banyak manfaat yang diperoleh bagi semua pihak jika konversi BBM ke BBG untuk nelayan dan petani tersebut terlaksana baik.
Bagi PT Pertamina (Persero), konversi BBM ke BBG akan meringankan beban dalam penyediaan energi fosil. Ini mengingat BBG juga dikenal ramah lingkungan. Pertamina juga akan merasakan dampak efisiensi karena subsidi LPG tergolong lebih rendah.
Baca Juga: ESDM teken pelaksanaan konversi BBM ke BBG untuk nelayan dan petani Rp 290 miliar
“Konversi fuel ke LPG ini mempunyai banyak makna, karena banyak yang terlibat dan manfaatnya banyak sekali,” kata dia dalam siaran pers di situs Pertamina, Kamis (6/8).
Untuk pengguna seperti nelayan dan petani manfaatnya juga sama. Pertama, nelayan dan petani akan merasakan efisiensi harga. Sebab, harga LPG lebih murah dibandingkan dengan BBM. Kedua, risiko yang ditimbulkan oleh LPG lebih minim.
“Kami harap kegiatan konversi akan memberikan manfaat yang banyak. Pertamina siap menjalankan karena ini bagian penugasan dari pemerintah,” jelas Jumali.
Senada, Plt. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Ego Syahrial mengatakan, program ini sudah ditunggu oleh pemerintah daerah wilayah pendistribusian karena manfaatnya telah dirasakan langsung.
“Berdasarkan testimoni, manfaat langsung yang dirasakan oleh nelayan dan petani sasaran adalah biaya operasional BBM yang berkurang sekitar 50% dan perawatan mesinnya lebih mudah,” kata Ego.
Baca Juga: Ini perbandingan harga BBM non subsidi bulan Agustus di sejumlah SPBU
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News