Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dengan Sango Corporation, Jepang bekerja sama untuk mendorong peningkatan penggunaan bahan baku lokal lewat memperdalam struktur manufaktur. Saat ini realisasi investasi kedua perusahaan tersebut akan menghasilkan produk wire rod untuk pengembangan industri otomotif di Indonesia.
Lewat penandatanganan MoU tentang Pengembangan Industri Baja untuk Sektor Otomotif, nilai investasi dari proyek kerja sama ini sebesar US$ 95 juta. Proyek ini menghasilkan produk baja khusus berupa wire rod dan wire yang akan diaplikasikan guna memenuhi kebutuhan bahan baku di sektor otomotif.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, pabrik ini bakal memiliki kapasitas produksi mencapai 40.000 ton per tahun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 150 orang. “Dengan investasi ini juga akan menghemat devisa sebesar US$ 24 juta per tahun, karena kita tidak akan lagi impor produk tersebut,” terangnya usai menyaksikan penandatanganan MoU yang dilakukan kedua perusahaan tersebut di Kementerian Perindustrian, Jumat (15/12).
Airlangga meyakini, melalui pendalaman struktur industri ini, pasokan bahan baku untuk sektor otomotif dan komponen di Indonesia akan semakin baik. Selain itu, kualitas kontrol dan hasilnya lebih terjamin dan terjaga karena dilakukan di dalam negeri.
Dirjen Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII) I Gusti Putu Suryawirawan menyampaikan, kerja sama ini digagas dalam misi investasi yang dipimpin oleh Menperin Airlangga pada pertemuan dengan CEO Sango bulan Oktober 2016 di Tokyo-Jepang. Kemudian dilanjutkan dengan joint study model suplai industri wire rod di Indonesia dan survei pasar industri komponen otomotif berbasis wire rod.
Dalam program pendalaman struktur industri ini, pemerintah tengah memfokuskan hilirisasi pada tiga kelompok industri pengolahan, yaitu sektor industri besi baja, petrokimia, dan kimia dasar. “Kebutuhan baja yang meningkat setiap tahunnya harus diimbangi dengan tumbuhnya investasi baru di Indonesia,” tegasnya.
Industri baja, sebagai salah satu komponen utama dari industri logam dasar, diperkirakan masih akan terus tumbuh dengan rata-rata 6% per tahun sampai tahun 2025. Hal ini dipicu oleh tingginya permintaan bahan baku untuk sektor konstruksi yang tumbuh 8,5%, diikuti sektor otomotif yang tumbuh 9,5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News