Reporter: Muhammad Julian | Editor: Tendi Mahadi
Di sisi lain, KRAS juga berencana terus meningkatkan efisiensi beban operasional perseroan melalui strategi operational excellence. Caranya, KRAS akan menekan biaya-biaya operasional seperti biaya gas, listrik, dan sebagainya dengan renegosiasi harga dengan pihak pemasok.
Melalui cara ini, Silmy optimis bisa menekan operational expenditure dari yang semula bisa mencapai US$ 33 juta per bulannya menjadi US$ 19 juta saja per bulan.
Baca Juga: Restrukturisasi utang butuh waktu, simak rekomendasi analis untuk saham KRAS
Tidak hanya itu, KRAS juga berencana menghentikan pabrik-pabrik perseroan yang dinilai memiliki kinerja kurang efisien. “Yang tidak efisien itu kan di iron steel making. Karena kita punya joint venture dengan Krakatau Posco yang menghasilkan iron steel making yang lebih efisien, maka kami akan ambil dari sana saja,” kata dia.
Pada saat yang bersamaan, KRAS juga akan meninjau kembali kemungkinan divestasi entitas anak usaha yang memiliki bidang usaha noninti serta tidak memberikan profit. Sementara, untuk anak usaha dengan bidang usaha yang tidak berhubungan serta memiliki kinerja yang kurang sehat dan tidak menghasilkan profit.
Selagi usaha-usaha di atas dilakukan, KRAS juga akan memberi masukan-masukan kepada pemerintah guna menegakkan persaingan usaha yang sehat guna meminimalisir praktik-praktik curang yang kerap dilakukan oleh pemain baja asing melalui cara-cara seperti pemberlakuan minimum import price, penegakan standardisasi SNI dari level industri hulu hingga ke hilir, penguatan inspeksi border, dan sebagainya.
Baca Juga: Empat sektor industri belum rasakan dampak Perpres tentang penetapan harga gas bumi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News