Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk masih bisa mencatatkan hasil yang positif di tengah kondisi pandemi covid-19. Sepanjang Semester I-2020, emiten plat merah berkode KRAS ini meraih laba bersih sebesar US$ 4,51 juta.
Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim, mengatakan raihan positif pada tahun 2020 merupakan kelanjutan dari strategi KRAS pada tahun 2019 yang fokus melaksanakan restrukturisasi dan transformasi perusahaan. Kata dia, hasilnya terlihat sejak laba bersih yang dapat diraih KRAS pada triwulan I-2020 sebesar US$ 74,14 juta.
“Setelah kita selesaikan program restrukturisasi, agenda KRAS berikutnya adalah beberapa rencana corporate action seperti spin off fasilitas blast furnace untuk dikerjasamakan dengan mitra strategis dan juga pengembangan kerjasama yang saat ini sudah terjalin dengan baik seperti dengan Posco Korea,” sebut Silmy lewat keterangan tertulisnya kepada Kontan.co.id, Rabu (29/7).
Baca Juga: Krakatau Steel (KRAS) luncurkan produk baja ringan
Silmy merinci, penjualan bersih pada periode Triwulan II memang mengalami penurunan dibanding Triwulan I. Hal itu terjadi sebagai akibat dari kondisi pandemi covid-19. Penjualan bersih turun 22,3% di Triwulan II, dari US$ 311,18 juta pada triwulan I menjadi US$ 241,63 juta.
Lebih lanjut, KRAS pun mencatatkan laba operasi Semester I 2020 sebesar US$ 79,06 juta. Laba operasi tersebut merupakan akumulasi dari laba operasi pada triwulan I 2020 sebesar US$ 53,64 juta dan pada triwulan II 2020 sebesar US$ 25,42 juta.
Laba operasi Semester I 2020 tersebut meroket 211,7% dibandingkan dengan laba operasi pada periode berjalan di Semester I 2019 yaitu minus sebesar US$ 70,74 juta. Pada Semester I-2020, ekuitas KRAS tercatat sebesar US$ 471,33 juta meningkat 32,4% dibandingkan dengan ekuitas pada akhir Desember 2019 yang sebesar US$ 356,08 juta.
Adapun, kontribusi peningkatan laba periode berjalan dari anak perusahaan KRAS pada Semester I-2020 meningkat 438,9% yaitu senilai US$ 26,27 juta dari sebelumnya pada Semester I 2019 minus sebesar US$ 7,75 juta.
Menurut Silmy, laba bersih yang diperoleh KRAS sampai dengan Semester I 2020 salah satunya disebabkan oleh menurunnya biaya operasional sebesar 27,5% bila dibandingkan Semester I-2019.
Baca Juga: Hipmi dan Krakatau Steel lakukan MoU untuk memajukan industri baja nasional
Penurunan tersebut antara lain terdiri dari biaya energi sebesar 15,7%, penurunan biaya consumable sebesar 16,4%, penurunan biaya spare part sebesar 64,6%, penurunan biaya outsourcing non tenaga kerja sebesar 33,2% dan penurunan biaya outsourcing tenaga kerja sebesar 78,6% jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2019.
Silmy bilang, selain melakukan restrukturisasi hutang, KRAS juga telah menurunkan biaya secara signifikan. "Penurunan biaya ini terus konsisten dilakukan sepanjang 2020. Ke depan kita semakin yakin Krakatau Steel akan mampu lebih bersaing dengan produk baja impor,”, tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News