kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

Krakatau Steel (KRAS) Siapkan Strategi Ini untuk Penuhi Permintaan Baja Domestik


Senin, 24 Februari 2025 / 14:03 WIB
Krakatau Steel (KRAS) Siapkan Strategi Ini untuk Penuhi Permintaan Baja Domestik
ILUSTRASI. Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk M. Akbar Djohan. KONTAN/Muradi/2025/01/21


Reporter: Vina Elvira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - Jakarta. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) memiliki target untuk dapat memenuhi kebutuhan baja domestik seiring dengan kembali beroperasinya pabrik HSM#1 yang telah berhenti selama satu setengah tahun.

Direktur Utama Krakatau Steel Muhamad Akbar Djohan menyatakan, KRAS menargetkan dapat memenuhi kebutuhan baja domestik, khususnya pemenuhan kebutuhan baja dalam negeri untuk mendukung pembangunan infrastruktur dan hilirisasi yang menjadi bagian dari prioritas pemerintah. 

“Berdasarkan data IISIA, permintaan baja nasional diperkirakan masih terus tumbuh pada kisaran 5,5% seiring dengan pertumbuhan perekonomian nasional serta sektor industri pengguna besi dan baja,” ungkap Akbar, kepada Kontan.co.id, Jumat (21/2). 

Baca Juga: Intip Strategi Krakatau Steel (KRAS) Kerek Kinerja di Tahun 2025

Sebagai gambaran, pabrik HSM#1 berhenti beroperasi sejak bulan Mei 2023 dan saat ini HSM#1 telah beroperasi kembali setelah proses recovery dan berhasil memproduksi coil pertama pada tanggal 30 Desember 2024 lalu. 

Akbar menuturkan, KRAS terus berupaya mengoptimalkan peforma HSM#1 sehingga pada tahun 2025 HSM#1 dapat meproduksi HRC seoptimal mungkin sehingga dapat kembali memenuhi kebutuhan HRC dalam negeri. 

Selain itu KRAS juga terus mencari potensi-potensi untuk melakukan efisiensi dari semua aspek, serta menciptakan peluang peningkatan kinerja dan bisnis baru pada sektor non baja melalui Krakatau Steel Group.

Baca Juga: Krakatau Stell (KRAS) Jajaki Peluang Ekspor ke ASEAN, Eropa dan Timur Tengah di 2025

“Seiring dengan beroperasi kembali pabrik HSM#1 yang telah berhenti selama satu setengah tahun, serta permintaan domestik yang terus mengalami pertumbuhan serta dukungan pemerintah, KRAS optimis akan mengalami pertumbuhan dan mencapai target yang dicanangkan di tahun ini,” jelasnya. 

Berdasarkan kemampuan HSM saat ini, secara konsolidasi KRAS berpotensi mencatatkan pendapatan senilai Rp 25 triliun.

Jika merujuk laporan keuangan, pendapatan KRAS hingga kuartal ketiga anjlok 47,95% year on year (yoy) dari sebelumnya US$ 1,26 miliar pada kuartal ketiga 2023.

Sementara untuk laba bruto, angkanya secara konsolidasi tercatat US$ 64,3 juta per akhir September 2024. Angka ini mengalami penurunan 39,90% yoy dari US$ 106,79 juta.

Hingga akhir September lalu, KRAS membukukan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 185,22 juta. Angka ini membengkak dari sebelumnya US$ 61,40 juta pada posisi yang sama tahun sebelumnya. 

Baca Juga: Krakatau Steel (KRAS) Teken Kesepakatan Pasok 384 Ribu Ton Baja HRC

Selanjutnya: Pendapatan Iuran DPLK PertaLife Tumbuh 14% di 2024, Capai Rp 954 Miliar

Menarik Dibaca: Hujan Turun di Sini, Cek Prakiraan Cuaca Besok (25/2) di Jawa Timur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×