kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) targetkan pertumbuhan volume penjualan 12,37%


Selasa, 11 Februari 2020 / 17:59 WIB
Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) targetkan pertumbuhan volume penjualan 12,37%
ILUSTRASI. Seorang model berdiri di samping kendaraan niaga truk Mitsubishi Fuso 'Fighter' varian terbaru. ANTARA FOTO/zarqoni maksum/wsj.


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Distributor resmi kendaraan niaga dari Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation (MFTBC), PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) menargetkan penjualan sebanyak 46.900 unit tahun ini atau tumbuh sekitar 12,37% dibanding penjualan KTB tahun sebelumnya.

Berdasarkan target yang ada, sebagian besar penjualan akan didominasi oleh segmen truk ringan atawa light duty truck (LDT) dengan porsi sekitar 86,14% dari total target penjualan atau setara dengan 40.400 unit. 

Baca Juga: Langkah optimistis industri otomotif kerek penjualan truk kelas berat

Penjualan KTB di segmen ini akan diwakili oleh line up Colt Diesel. Sementara itu, sebanyak 6.500 unit atau sekitar 13,86% target penjualan sisanya akan diisi oleh penjualan truk di segmen medium duty truck (MDT) dan heavy duty truck (HDT) melalui penjualan line up FUSO dan Fighter.

Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, angka target penjualan ini lebih tinggi sekitar 12,37% apabila dibandingkan realisasi volume penjualan di tahun sebelumnya.

Sepanjang tahun 2019 lalu, KTB mencatatkan volume penjualan sebanyak 41.736 unit. Secara terperinci, volume penjualan tersebut terdiri atas penjualan produk Colt Diesel di segmen LDT sebanyak 36.575 unit, serta penjualan line up FUSO dan Fighter sebanyak 5.161 unit di segmen MDT dan HDT.

Optimisme ini didasarkan pada proyeksi pasar kendaraan niaga yang yang diperkirakan lebih baik dibanding tahun lalu.  Berdasarkan proyeksi KTB, pasar kendaraan niaga tahun ini diperkirakan akan tumbuh sekitar 7% dibandingkan tahun lalu.

Baca Juga: Ini tanggapan OJK, apabila larangan sita jaminan fidusia itu terjadi

Direktur Penjualan dan Pemasaran KTB, Duljatmono berujar bahwa katalis positif tahun ini berasal dari adanya komitmen pemerintah dalam menjalankan pembangunan infrastruktur serta adanya tren perbaikan harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO). Kedua katalis ini diperkirakan mampu mengerek permintaan kendaraan niaga dari sektor angkutan barang dan perkebunan.

Untuk diketahui, sektor perkebunan dan angkutan barang memang merupakan dua sektor dengan porsi kontribusi terbesar dalam penjualan KTB. Pada tahun lalu saja misalnya, sektor angkutan barang menyumbang sekitar 48% dalam total penjualan KTB.

Sementara itu, sektor perkebunan tercatat sebagai sektor dengan kontribusi terbesar kedua dalam penjualan KTB dengan porsi 19%. Sisanya, penjualan berasal dari penjualan di sektor industri pabrikan, infrastruktur, konstruksi, pertambangan, dan lain-lain.

Di samping itu, faktor telah berlalunya momentum tahun politik juga diyakini menjadi pemicu yang mampu meningkatkan permintaan kendaraan niaga tahun ini.yang mampu mengerek permintaan penjualan kendaraan niaga pada tahun ini. 

Baca Juga: Waduh, virus corona bisa bikin pabrik mobil di seluruh dunia tutup

Menurut catatan KTB, penjualan kendaraan niaga tertekan cukup berat di semester I akibat adanya ketidakpastian politik seiring momentum pemilihan presiden dan wakil presiden.

Sementara itu, meski agak membaik dibanding semester I, penjualan kendaraan niaga pada semester II belum naik secara signifikan oleh karena adanya ketidakpastian politik perihal komposisi susunan kabinet kementerian di masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang kedua.

Seiring dengan adanya tantangan tersebut, pasar kendaraan niaga nasional mengalami penurunan  sekitar 19% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari yang semula sebanyak 116.421 unit di tahun 2018 menjadi 94.323 unit di tahun 2019 lalu.

“Tahun, kondisi tantangan yang menimbulkan penurunan seperti pemilu sudah tidak ada lagi sehingga kami optimis penjualan tahun ini akan lebih baik,” kata Duljatmono dalam acara Media Gathering KTB, Selasa (11/02).

Baca Juga: Harga motor bekas bisa anjlok meskipun baru dipakai setahun

Untuk menyambut peluang pasar yang ada, KTB telah menyiapkan strategi. Dari sisi produk,  KTB telah menyiapkan line up varian terbaru serta penyesuaian model untuk merengkuh peluang pasar yang ada.

Pada segmen MDT, KTB memiliki varian terbru MDT Fighter FN61FL (6X2) yang ditenagai mesin berkekuatan 270 PS dengan Transmisi Eaton 9 percepatan, Final Gear 6.166, serta panjang chassis hingga 9.8 meter. Adapun total varian Fighter di tahun 2020 berjumlah 18 varian. Dengan demikian, kini KTB telah memiliki 18 varian Fighter untuk dipasarkan.

“Ke depannya masih akan ada produk-produk baru lagi, termasuk di segmen lain seperti misalnya LDT yang memang menjadi backbone kami, detailnya akan kami informasikan lagi nanti,” kata Duljatmono di acara yang sama.

Baca Juga: Cari Kijang Innova diesel seken? Tengok daftar harga bekasnya berikut ini

Selain itu, KTB juga akan memperkuat layanan purna jual dengan memperluas jaringan FUSO Fleet Workshop untuk memenuhi kebutuhan service dan spare parts di lokasi konsumen, memberikan layanan FUSO Maintenance Package untuk mematikan kendaraan konsumen dalam keadaan optimal, sera memperkuat bisnis suku cadang dengan menghadirkan line up terbaru. 

Di samping itu, KTB juga akan terus menghadirkan layanan konsumen melalui layanan Call Center di nomor telepon 0804-1-400-400 bagi konsumen yang membutuhkan bantuan perihal kebutuhan sales, services, dan spare parts melalui telepon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×