kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Langkah optimistis industri otomotif kerek penjualan truk kelas berat


Selasa, 11 Februari 2020 / 17:23 WIB
Langkah optimistis industri otomotif kerek penjualan truk kelas berat
ILUSTRASI. Bisnis truk heavy duty masih bergantung pada harga komoditas


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lesunya pasar otomotif nasional dan sektor tambang batubara turut mempengaruhi bisnis truk heavy duty. Meski demikian pelaku industri masih melihat ada beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mengerek penjualan di tahun ini.

Menurut Jongkie Sugiarto, Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Indonesia (Gaikindo), penjualan truk kelas berat biasanya tergantung pada harga komoditas. "Kalau harga meningkat, maka kebutuhan kendaraan niaga ini juga meningkat," kata dia kepada Kontan.co.id, Selasa (11/2).

Walau bisnis komoditas batubara belum pulih, Agen Pemegang Merek (APM) truk dapat melihat prospek di komoditas lain contohnya agribisnis. Dengan mandatory bahan bakar B30, Jongkie akui bahwa bisnis minyak sawit atau crude palm oil (CPO) berpeluang mendorong permintaan truk di sektor tersebut.

Baca Juga: Hexindo Adiperkasa (HEXA) bidik penjualan alat berat ke sektor non batubara

Selain itu peluang baru dapat tercipta lewat dibentuknya aturan pengendalian angkutan barang berupa truk dengan kondisi over dimension over loading (ODOL). "Adanya penertiban ODOL , maka ada kemungkinan kebutuhan akan truk juga meningkat," ujar Jongkie.

Sebab, apabila saat ini pengusaha bisa mengangkut beban 20 ton hanya dengan satu truk ODOL, setelah regulasi tersebut berjalan mau tidak mau diperlukan dua truk. Sementara itu mengenai proyeksi pertumbuhan bisnis di segmen kendaraan ini, Jongkie enggan memberikan angka yang spesifik.

Secara keseluruhan, Gaikindo menargetkan volume penjualan mobil nasional setidaknya tumbuh 5% di tahun ini. Volume penjualan truk, dari kelas ringan sampai kelas berat di tahun lalu menyumbang 93.594 unit atau sekitar 9% dari volume penjualan mobil nasional.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×