kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

KS dan Antam Bangun Pabrik Biji Besi di Kalimantan Selatan


Rabu, 13 Agustus 2008 / 18:51 WIB


Reporter: Yohan Rubiyantoro | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Meratus Jaya Iron & Steel, anak perusahaan PT Krakatau Steel Tbk (KS) dan PT Aneka Tambang Tbk (Antam), berencana membangun pabrik pengolahan bijih besi di Kalimantan Selatan (Kalsel). Dijadwalkan, ground breaking pabrik yang berkapasitas 315.000 ton itu akan dilaksanakan pada 10 November 2008 dan ditargetkan dapat beroperasi pada Mei 2010.

Direktur Utama Krakatau Steel Fazwar Bujang mengatakan, proyek tersebut sebenarnya sudah dimulai sejak dua tahun lalu. “Tetapi hari ini sudah ada beberapa kesepakatan,” katanya didampingi Dirut PT Antam  Alwin Syah Loebis dan Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin, usai rapat di Istana Wapres, hari ini.

Fazwar mengungkapkan, salah satu poin kesepakatannya adalah  Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan akan ikut ambil bagian dalam proyek tersebut dengan menyertakan modal berupa aset tanah seluas 200 hektar di kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (Kapet) Batulicin, Kalimantan Selatan.

Dengan masuknya Pemprov Kalsel dalam proyek pembangunan pabrik baja ini, secara otomatis membuat saham KS dan Antam terdilusi. Asal tahu saja, saat ini, KS mengempit 66% saham di PT Meratus. Sedangkan 34% sisanya dimiliki Antam. “Tapi kami belum tahu berapa persen saham yang akan terdilusi,” kata Fazwar.
 
Dalam rapat itu, ada pula kesepakatan lainnya yang menyangkut masalah dana investasi. Fazwar menjelaskan, dari total kebutuhan investasi sebesar US $ 60 juta, sekitar 30% akan diambil dari dana internal dua BUMN itu.  Sedangkan selebihnya dari pinjaman perbankan dalam negeri. “Pinjamannya dari Bank BRI,” ungkap Fazwar.
 
Dalam waktu dekat, lanjut Fazwar, Meratus akan segera menggelar tender dokumen untuk Engineering, Procurement and Construction (EPC). Pemenang tender ditargetkan akan diumumkan pada akhir Oktober.
 
Nantinya, PT Meratus akan menyuplai kebutuhan bahan baku bijih besi untuk Krakatau Steel. Namun ke depannya, perusahaan ini akan mengembangkan proyek di Batu Licin Kalsel itu sebagai industri besi baja yang terintegrasi dari hulu ke hilir, seperti pabrik baja PT KS di Cilegon. Produksi pabrik tersebut itu yakni besi spons (direct reduced iron). Hasil produksi akan dikonsumsi sebagai bahan baku pengolahan baja KS di Cilegon. Tidak hanya itu, pabrik baja ini juga akan menghasilkan gas buang yang bisa dipergunakan sebagai sumber pembangkit listrik berkapasitas 30 megawatt.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×