Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Perusahaan baja PT Krakatau Steel (KS) menargetkan pertumbuhan ekspor baja sebesar 15% hingga 22% tahun 2011 mendatang. KS yakin target tersebut akan tercapai karena kapasitas pabrik KS naik.
Porsi ekspor baja KS tetap 10% dari produksi. "Namun karena tahun depan produksi kami naik, otomatis volume ekspor baja kita juga akan naik," ujar Direktur Pemasaran KS Irvan Kamal usai rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Selasa malam (30/11).
Hingga akhir tahun, ekspor baja KS diperkirakan sebesar 180.000 metrik ton (MT) hingga 190.000 MT. Tahun depan, ekspor baja KS akan mencapai 220.000 MT.
Menurut Irvan, kenaikan volume ekspor baja tentu berdampak positif bagi perusahaan. Soalnya, ia yakin harga baja masih akan terus meningkat tahun depan.
Sekadar gambaran, suplai baja dunia saat ini mencapai 1,2 miliar ton, sekitar 50% di antaranya (600 juta ton) berasal dari China. Harga baja selama periode Juli hingga Desember 2010 diperkirakan naik sebesar 12% dibanding periode yang sama pada tahun lalu. Mesteel.com mencatat, harga baja pada periode Juli-Desember 2009 berada di kisaran US$ 500 per ton.
Selain meningkatkan ekspor, guna menaikkan keuntungan perusahaan, Irvan bilang, KS berencana meningkatkan penjualan baja untuk industri otomotif.
Saat ini pangsa pasar baja KS untuk produk otomotif baru sekitar 6,34% dari volume penjualannya. Tahun 2011, pangsa pasar ini akan naik dua kali lipat sehingga porsi baja otomotif tersebut akan mencapai 12,68%. "Sektor otomotif kan akan berkembang. Permintaan akan terus bertambah, penjualan sepeda motor dan mobil tetap tinggi," kata Irvan.
Butuh Rp 14 triliun
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Mustafa Abubakar mengungkapkan, KS akan membutuhkan banyak dana untuk peningkatan kapasitas produksi hingga lima tahun ke depan.
Untuk memenuhi permintaan baja nasional yang terus meningkat, perusahaan tersebut sedang melakukan pengembangan usaha sehingga posisi perusahaan sebagai domestic market leader dapat dipertahankan. "Demi peningkatan kapasitas produksi, KS butuh dana Rp 14 triliun yang akan dibiayai dari dana sendiri, pinjaman, dan hasil IPO kemarin," kata Mustafa.
Pendirian perusahaan patungan antara KS dengan Pohang Iron and Steel Corporation (Posco) merupakan salah satu langkah KS untuk menaikkan kapasitas produksi baja. Perusahaan patungan itu akan membangun pabrik baja dengan total nilai investasi sebesar US$ 6 miliar.
Pabrik ini akan mereka bangun dalam dua tahap. Pada tahapan pertama, nilai investasi yang diserap sekitar US$ 2,84 miliar dengan kapasitas produksi sebesar 3 juta ton per tahun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News