Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Meskipun bisnis sektor properti tengah menurun, namun tidak demikian dengan kinerja PT Bukit Uluwatu Villa Tbk. Emiten bursa efek Indonesia berkode BUVA itu ternyata masih mampu mencatatkan adanya kenaikan penjualan dan pendapatan pada triwulan pertama 2015.
Namun kenaikan pendapatan penjualan tersebut hanya sebesar 0,71% menjadi Rp 35,771 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 35,518 miliar.
Perseroan juga mencatatkan laba bruto triwulan pertama tahun ini sebesar Rp 23,141 miliar. Angka tersebut menurun sebesar 3,26% dari triwulan I 2014 yang mencapai Rp 23,921 miliar.
Namun karena beban keuangan yang cukup besar, BUVA harus mencatatkan rugi bersih Rp 12,98 miliar. Kerugian tersebut naik tipis dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Untuk terus bisa meningkatkan kinerja keuangannya, BUVA saat ini tengah bersiap untuk melakukan penambahan kamar baru di hotel miliknya di Bali.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUVA Hendry Utomo pernah mengatakan bahwa perseroan akan membeli lahan seluas 4.000 meter persegi (m²) dengan nilai Rp 10 miliar untuk perluasan hotel Alila Ubud di Bali. Di atas lahan ini, akan didirikan lima kamar baru.
Selain itu, BUVA lewat anak usahanya, yakni PT Bukit Awani Sejahtera, BUVA juga akan membeli lahan di lokasi yang sama seluas 2,4 hektare (ha) dengan nilai Rp 58 miliar untuk pembangunan 25-30 kamar baru.
Namun dampak dari penambahan kamar tersebut baru akan dirasakan pada tahun depan. Sebab penambahan kamar tersebut baru bisa menerima tamu pada akhir 2016. Saat ini, Alila Ubud sudah memiliki 64 kamar dengan okupansi rata-rata sekitar 70%-80%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News