Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Produksi listrik PT PLN (Persero) sepanjang kuartal I 2011 naik 11,3% dibandingkan produksi listrik kuartal I 2010. Kenaikan ini menyusul naiknya kebutuhan masyarakat untuk mengonsumsi listrik.
Berdasarkan data dari PLN, pada tiga bulan pertama 2011, produksi listrik mencapai 36,4 terawatt hours (TWh). Sedangkan produksi listrik pada kuartal I 2010 sebesar 32,7 TWh. "Produksi listrik kuartal I tahun ini berkontribusi sebesar 19,4% terhadap kebutuhan listrik di 2011," ujar Direktur Energi Primer PLN, Nur Pamuji, Rabu (12/5).
Dari produksi listrik tersebut, lanjut Nur Pamuji, produksi paling besar dihasilkan dari pembangkit batubara sekitar 14 TWh atau sebesar 38%. Jumlah tersebut naik dibandingkan dengan produksi setrum dari pembangkit batubara pada kuartal I tahun lalu yang hanya sebesar 13 TWh atau sebesar 39,8%.
Untuk produksi setrum dari BBM turun dibandingkan dengan tahun lalu. Kuartal I 2010, produksi setrum mencapai 10,4 TWh sebesar 31,8%. Sedangkan pada kuartal I 2011 produksi setrum dari BBM mencapai 9,3 atau sebesar 25,5% TWh.
Merujuk kepada data PLN, apabila dibandingkan dengan kuartal I tahun lalu, produksi listrik dari PLTA turun 34%. Pada kuartal I tahun lalu, produksi listrik dari PLTA mencapai 4,1 TWh atau sebesar 12,5%. Sementara untuk pembangkit listrik tenaga air menghasilkan listrik sebesar 2,7 TWh atau sebesar 7%.
Hal ini, karena pada awal tahun debit air Saguling dan Cirata turun drastis mengakibatkan PLN harus kehilangan 1.000 megawatt (MW) lebih. Sementara itu, untuk pembangkit listrik panas bumi, produksi listriknya naik. Tahun lalu, pada kuartal I, produksi listrik mencapai 0,8 TWh atau sebesar 24,4%.
"Kuartal I 2011 ini, produksi listrik dari bahan bakar panas bumi sebesar 1,3 TWh atau sekitar 4% dari total produksi listrik," kata Nur Pamuji.
Menurut Nur Pamuji, produksi listrik akan makin melar tiap kuartal. Pada kuartal II, kata dia produksi listrik akan makin tinggi. Begitu juga dengan kuartal III pasti akan lebih tinggi dari kuartal II. Namun, ia mengaku belum bisa meramalkan kenaikan konsumsi listrik tiap kuartalnya.
Tahun ini, PLN menargetkan mampu menjual setrum sebesar 162,7 TWh. Dengan penjualan sebesar itu, BUMN setrum itu berharap meraup pendapatan sebesar Rp 150 triliun. Penjualan listrik paling besar di wilayah Jawa-Bali sebesar 125,4 TWh.
Kemudian di wilayah Indonesia Barat, PLN mematok penjualan setrum sebesar 24,6 TWh. Sementara untuk penjualan setrum di wilayah Indonesia Timur mencapai 12,6 TWh.
Dari target penjualan PLN pada tahun ini, target konsumen paling besar adalah pelanggan rumah tangga sebesar 65,4 TWh. lalu disusul industri sebesar 56,6 TWh, komersial sebesar 28,7 TWh, dan publik sebesar 12,0 TWh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News