kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kuota impor gula mentah menyusut lagi di 2013


Jumat, 21 Desember 2012 / 10:42 WIB
Kuota impor gula mentah menyusut lagi di 2013
ILUSTRASI. Rumah Sakit Mitra Keluarga. KONTAN/Baihaki/5/3/2015


Reporter: Handoyo | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) menyatakan delapan anggotanya telah menerima daftar kuota impor gula mentah untuk kebutuhan industri makanan dan minuman pada tahun depan. Alokasi impor gula mentah (raw sugar) selama 2013 mencapai 2,26 juta ton. Jumlah tersebut lebih rendah 3,83% dari alokasi impor 2012 seberat 2,35 juta ton.

"Impor dilakukan secara bertahap per semester," kata Suryo Alam, Ketua Umum AGRI. Adapun porsinya 60% total alokasi impor masuk Indonesia di semester pertama dan 40% di semester kedua.

Pada 2012, pemerintah semula mengalokasikan impor raw sugar untuk industri makanan dan minuman sebanyak 2,1 juta ton, lebih rendah 16% dari alokasi impor 2011. Belakangan, pelaku usaha industri makanan dan minuman merasa sulit mendapat gula rafinasi, sehingga pemerintah menambah izin impor raw sugar seberat 250.000 ton.

Penambahan kuota impor raw sugar terjadi pada November 2012. Tambahan kuota impor raw sugar untuk industri makanan dan minuman diterima delapan perusahaan gula rafinasi anggota AGRI. Perinciannya, PT Angel Products 32.000 ton, PT Jawamanis Rafinasi 10.000 ton, PT Sentra Usahatama Jaya 44.000 ton. Kemudian PT Permata Dunia Sukses Utama 33.000 ton, PT Dharmapala Usaha Sukses 23.000 ton, PT Sugar Labinta 33.000 ton, PT Duta Sugar International 25.000 ton, PT Makassar Tene 50.000 ton.

AGRI mencatat total kapasitas terpasang pabrik pengolahan raw sugar mencapai 3,2 juta ton per tahun. Dengan alokasi impor 2013, maka kapasitas tak terpakai atau idle seluruh pabrik lebih dari 900.000 ton.

Salah satu perusahaan importir, Makassar Tene, mendapat alokasi impor raw sugar 315.000 ton di 2013. "Awal tahun depan kami dapat langsung mengimpor," ujar Andre Vincent Wenas, Direktur Makassar Tene. Di 2011, Makassar Tene mendapat jatah impor 350.000 ton raw sugar. Beberapa negara pengimpor raw sugar adalah Brazil, Australia dan Thailand.

Berbeda dengan data AGRI, Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian Benny Wahyudi mengatakan, pagu (batasan) alokasi impor raw sugar tahun depan seberat 2,1 juta ton. "Kami akan evaluasi berdasarkan data atau kontrak kebutuhan dan realisasi pertumbuhan industri makanan dan minuman pada kuartal pertama sampai semester pertama," kata dia.

Gabungan Pengusaha Makanan Minuman Indonesia (Gapmmi) mencatat, kebutuhan gula untuk industri di 2013 mencapai 2,7 juta ton, naik 8%
dibanding tahun ini.

Kenaikan permintaan tersebut disebabkan oleh banyaknya investor yang menanamkan modalnya ke Indonesia. Beberapa investor baru yang masuk antara lain berasal dari Jepang dan negara di kawasan Eropa.

Ketua Umum Gapmmi, Adi S Lukman, menyatakan idealnya harga gula untuk industri berkisar Rp 8.000 per kilogram (kg) hingga Rp 8.500 per kg. Padahal saat ini harganya lebih dari 9.000 per kg. Yang pasti, Gapmmi tidak mempersoalkan masalah alokasi impor ray sugar yang ditetapkan pemerintah. "Kami hanya ingin pasokan lancar," tambah Sekretaris Jenderal Gappmi, Franky Sibarani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×