kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45930,40   2,76   0.30%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kurangi Ketergantungan Impor, IBC Berencana Akuisisi Tambang Lithium di Luar Negeri


Senin, 19 September 2022 / 13:06 WIB
Kurangi Ketergantungan Impor, IBC Berencana Akuisisi Tambang Lithium di Luar Negeri
ILUSTRASI. Menteri BUMN Erick Thohir pada konferensi pers pendirian Indonesia Battery Corporation (IBC) di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (26/3/2021). Kurangi Ketergantungan Impor, IBC Berencana Akuisisi Tambang Lithium di Luar Negeri.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Indonesia Battery Corporation (IBC) sedang menyusun roadmap untuk mengurangi ketergantungan Indonesia mengimpor 20% bahan baku baterai untuk kendaraan listrik. Bahkan IBC berniat untuk melakukan aksi korporasi mengakuisisi tambang lithium dari luar negeri. 

Direktur Hubungan Kelembagaan MIND ID Dany Amrul Ichdan menjelaskan, seperti yang diketahui bersama 80% bahan baku dari produksi baterai didukung oleh nikel.

Adapun nikel ini dimiliki oleh PT Aneka Tambang Tbk yang memiliki reserve cukup banyak. IBC ditargetkan berdasarkan milestone, menjadi market leader di Asia Tenggara. 

Di samping bahan baku nikel 80% yang mendominasi proses produksi, sebanyak 20% mineral lainnya masih diimpor dari berbagai negara.

Baca Juga: Aneka Tambang (ANTM) Genjot Proyek Baterai EV Terintegrasi

“Terbesar ialah lithium hidroxide yang sebanyak 70.000 ton per tahun selama ini diimpor dari China, Chile, dan Australia. Smelting pengolahannya ada di China,” jelasnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Senin (19/9). 

Mineral lain yang diimpor ke Indonesia ialah grafit sebanyak 44.000 ton per tahun yang dibeli dari China, Brasil, dan Mozambik. Kemudian, ada juga mineral sulfat dan cobalt sulfat yang besarnya masing-masing 12.000 ton per tahun yang diimpor untuk memenuhi kebutuhan Indonesia. 

Oleh karenanya, Danny mengakui, IBC menyusun roadmap kemandirian agar tidak tergantung pada produk impor walaupun jumlahnya hanya 20% dari kebutuhan. 

"Apakah kita melakukan aksi korporasi mengambil tambang lithium di luar negeri ataukah seperti apa, IBC sedang menyusun roadmap-nya,” terang Danny. 

Baca Juga: Masih Proses Akuisisi, IBC Akan Jadi Pemegang Saham Mayoritas Produsen GESITS?

Lewat aksi korporasi tersebut paling tidak IBC dapat mengurangi ketergantungan impor. Di sisi lain, Danny bilang, bisa melihat masa depan IBC sebagai investment company agar lebih lincah untuk melakukan terobosan aksi korporasi. 

Danny bilang, roadmap IBC untuk integrasi dalam industri baterai kendaraan listrik menjadi salah satu pilar penting perwujudan masa depan energi terbarukan Tanah Air.

Keberadaan IBC dalam kerangka memperkuat ekosistem baterai kendaraan listrik juga memperkuat ketahanan dan kemandirian sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada impor. 

“Juga ini ke depannya mengurangi emisi karbon dan juga subsidi dari bahan bakar hingga 29,4 juta ton per tahun ini semoga bisa dikurangi dengan penguatan sistem integrasi baterai,” tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×