kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.909   21,00   0,13%
  • IDX 7.211   70,15   0,98%
  • KOMPAS100 1.108   13,11   1,20%
  • LQ45 880   13,40   1,55%
  • ISSI 221   1,38   0,63%
  • IDX30 450   7,23   1,63%
  • IDXHIDIV20 541   6,43   1,20%
  • IDX80 127   1,62   1,29%
  • IDXV30 135   0,66   0,50%
  • IDXQ30 149   1,87   1,27%

Kurs Rupiah Anjlok, Pertamina Makin Untung di Hulu walau Tambah Berat di Hilir


Minggu, 23 Juni 2024 / 11:00 WIB
Kurs Rupiah Anjlok, Pertamina Makin Untung di Hulu walau Tambah Berat di Hilir
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati saat media gathering di Bali (23/6/2024).


Reporter: Ardian Taufik Gesuri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Kinerja PT Pertamina (Persero) mengkilat di tahun lalu, hingga mampu meraih laba Rp 72 triliun. Tahun 2024 ini, pencapaian perusahaan energi terbesar di Tanah Air ini bakal makin berkilau, saat kurs dollar AS menguat dan harga minyak bumi stabil di level tinggi.

Hal itu diakui Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, saat ditemui dalam acara gathering bersama pemimpin redaksi di Nusa Dua, Bali Sabtu (22/6). 

“Kinerja hulu memang meningkat karena kurs dollar AS naik dan harga tinggi, tapi ini berimbang karena hilir bertambah berat,” ujar Nicke. Akhir pekan lalu, kurs rupiah tercatat masih lemah di Rp 16.420 per dollar AS.

Namun, karena pendapatan di hulu lebih besar ketimbang bisnis hilir, seperti penjualan BBM dan elpiji, hasilnya pendapatan Pertamina akan meningkat. 

Baca Juga: Pertamina Mempertimbangkan Akuisisi Perusahaan Bioetanol di Brasil

Bottom line Pertamina didukung beberapa aspek, yakni ICP (Indonesia crude price) dan kurs. ICP lebih rendah tapi kurs dollar naik,” ujar Nicke.

Tahun 2023, perolehan laba Pertamina mencapai all time high, yakni sebesar US$ 4,44 miliar atau setara Rp 72 triliun. Selain aspek produksi, harga minyak mentah, dan kurs, untuk mencapai laba perusahaan tertinggi se-Indonesia tersebut Pertamina melakukan optimisasi biaya secara ketat.

Tantangannya memang lifting atau produksi minyak yang secara nasional cenderung menurun. Karena itu Pertamina terus melakukan eksplorasi, pengeboran sumur-sumur baru, untuk meningkatkan cadangan migas.

Toh, produksi migas Pertamina mampu tumbuh. Tahun 2023 lalu, total produksi migas Pertamina mencapai 1.044 Mboepd atau naik sekitar 8% ketimbang tahun sebelumnya.

“Indonesia mengandalkan Pertamina. Sekitar 70% produksi migas kita yang provide,” kata Nicke.

Saat ini Pertamina mengelola 24% blok Indonesia, tapi mampu menghasilkan 69% produksi minyak nasional. Sementara produksi gas 32%-34%. 

“Artinya produktivitas Pertamina lebih tinggi ketimbang operator migas lain,” ucap Nicke.

Untuk meningkatkan ketahanan energi, Pertamina tentu tidak bisa hanya mengandalkan blok-blok domestik. Perusahaan energi peraih ranking 141 dunia ini juga mengoperasikan blok-blok migas di luar negeri.

Total ada 25 blok yang dimiliki Pertamina di 13 negara. Sebutlah di Aljazair, Nigeria, Gabon, Namibia, Tanzania, hingga Irak. Sedangkan di dalam negeri ada 43 blok, baik sebagai operator maupun non-operator.

Sehingga komposisi produksi Pertamina saat ini sebesar 21% dari blok-blok luar negeri. Sementara 79% produksi dari dalam negeri.

Perinciannya, dari 21% produksi internasional itu terdiri atas 151 Mbopd minyak (87%) dan 370 MMscfd gas (13%). Sementara produksi nasional yang sebanyak 79% tersebut berupa 417 Mbopd minyak (73%) san 2.389 MMscfd gas (27%).

Baca Juga: Komitmen Terapkan ESG, Pertamina Serius Kelola Air dan Limbah Operasional

“Jadi kita tidak hanya sebatas meningkatkan produksi dalam negeri, tapi juga terus menambah portofolio kita di luar negeri untuk menjaga ketahanan energi,” papar Nicke.

Karena itu saat ini Pertamina intensif menjalin hubungan dengan Irak, mengingat negara yang dulu dipimpin Saddam Husein itu punya peran strategis di dunia migas. Rencananya pekan depan Pertamina akan meresmikan PIREP (Pertamina Irak Eksplorasi Produksi) untuk menunjukkan keseriusan Pertamina menggarap blok di Irak secara terpadu.

Menurut Nicke, Irak sangat penting karena produksi minyaknya sangat besar, mencapai 4,7 juta barel per hari. 

“Dan itu tidak dihasilkan dari banyak blok, karena ada satu blok bisa menghasilkan 1,5 juta barel per hari,” ujat Nicke.

Saat ini Pertamina sudah punya blok di Irak, dan ada rencana untuk menambah blok lagi. Dalam pengembangan blok migas terpadu ini, Pertamina melibatkan anak-anak perusahaan seperti Elnusa, PDSI, PTC.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×