Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Toyota Astra Motor (TAM) mewaspadai tren pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
Sebenarnya, pada Rabu (11/10) kurs rupiah menguat 0,25% ke level Rp 15.700 per dollar AS. Namun, tetap saja rupiah masih dalam tren melemah. Sebab, sekitar April-Juni lalu, rupiah sempat bergerak di bawah level Rp 15.000 per dollar AS.
Vice President Director Toyota Astra Motor Henry Tanoto mengaku, pihaknya sudah cukup waspada dengan kondisi pergerakan nilai tukar mata uang terkini.
Pelemahan rupiah memang berpotensi meningkatkan biaya baik dari sisi logistik maupun material dasar di bagian produksi.
Baca Juga: Hingga Akhir 2023, Toyota Bakal Tambah Fasilitas Charging Station di 200 Dealer
Untuk itu, Toyota terus melakukan observasi terhadap fluktuasi kurs serta dampak langsung maupun tidak langsung ke bisnis otomotif sebelum perusahaan ini mengambil keputusan lebih lanjut.
“Tiap kuartal kami selalu melakukan evaluasi, salah satunya terkait kurs mata uang,” kata Henry, Rabu (11/10).
Dia menegaskan, pada dasarnya ada banyak aspek yang mempengaruhi komponen harga sebuah mobil, tidak hanya pergerakan kurs saja.
Toyota juga mesti mempertimbangkan kebutuhan dan daya beli konsumen, melakukan simulasi finansial, dan lain sebagainya.
Dengan kata lain, Toyota akan terus memantau kondisi pergerakan kurs dan faktor-faktor lainnya, sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat terkait perubahan harga jual mobil di pasar.
Baca Juga: Toyota Rilis Corolla Altis Terbaru dengan Sejumlah Fitur Tambahan
“Pergerakan kurs tidak menjadi aspek satu-satunya yang mempengaruhi penyesuaian harga jual produk,” tandas dia.
Sebagai catatan, Toyota membukukan penjualan retail sebanyak 210.842 unit pada Januari-Agustus 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News