Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laba PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) melonjak 364% menjadi Rp 50,89 miliar pada kuartal I-2024 jika dibandingkan periode sama 2023 yang sebesar Rp 10,96 miliar.
Selain itu, BWPT juga membukukan pertumbuhan EBITDA sebesar 25%, meningkat dari Rp 252,96 miliar pada kuartal I -2023 menjadi Rp 315,41 miliar pada kuartal I -2024. Peningkatkan produktivitas merupakan salah satu faktor pendukung kenaikan tersebut.
Direktur Utama BWPT Henderi Djunaidi mengatakan, peningkatan tersebut berkat keberhasilan dan konsistensi serta fokus pada produktivitas, efisiensi dan profitabilitas yang dilakukan BWPT selama beberapa tahun terakhir dimana hal ini sangat efektif meningkatkan kinerja keuangan BWPT khususnya di kuartal I-2024.
Baca Juga: Berkat Sejumlah Langkah Strategis, BWPT Cetak Kenaikan Laba Bersih 3 Kali Lipat
Efektivitas kinerja keuangan BWPT juga terlihat dari penguatan rasio keuangan seperti Gross Margin dan Operating Margin yang tumbuh sebesar 36% dan 51% dibandingkan dengan kuartal yang sama di tahun sebelumnya.
Pada kuartal I-2024 ini, FFB dan CPO yield per hektar tumbuh masing-masing sebesar 40% dan 51% dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya.
"Kuartal I-2024 ini merupakan tahap penyesuaian, namun kami tetap fokus pada peningkatan produktivitas, efisiensi dan profitabilitas hingga akhir tahun 2024," kata Henderi dalam keterangan resmi, Selasa (30/4).
Sejalan dengan Roadmap Certified Oil dan ramah lingkungan yang telah dicanangkan, BWPT telah resmi menambahkan 1 sertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) baru untuk PKS PT Bumihutani Lestari di Kalimantan Tengah.
Baca Juga: Pilih Buyback Saat Harga Saham Terjun
Pencapaian ini merupakan dedikasi BWPT atas komitmen keberlanjutan dalam kegiatan bisnisnya serta memberikan nilai tambah atau harga premium pada pendapatan BWPT.
"Dengan pencapaian yang berhasil diraih pada kuartal I-2024 ini serta arus kas operasional yang semakin menguat sebesar 163% YoY, BWPT optimis dapat meraih peringkat yang semakin baik ke depannya," tutur Henderi.
Di sisi lain, BWPT telah memperoleh peringkat idA-/Stable dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) atas data dan informasi yang telah disampaikan serta Laporan Keuangan Audit per 31 Desember 2023.
Hasil peringkat tersebut mencerminkan profil pengelolaan operasional BWPT yang kuat, permintaan minyak sawit yang stabil dan fleksibilitas finansial yang relatif kuat.
BWPT tetap berfokus pada penerapan praktik agronomi yang baik, peremajaan pabrik dan alat-alat berat serta terus meningkatkan kesejahteraan karyawan termasuk peningkatan keterampilan dan kompetensi karyawan.
Baca Juga: Memburu Saham Pilihan dari Emiten yang Merambah Bisnis Baru: Ada ASII, ANTM, & AMRT
Selain itu, pembangunan Kernel Crushing Plant (KCP), Biogas dan peningkatan kapasitas PKS tetap menjadi prioritas BWPT untuk meningkatkan produksi dan pendapatan ke depan.
“Dengan pencapaian Kuartal I yang solid, kami optimis target dobel digit tahun ini dapat tercapai”, tutup Henderi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News