Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten Jasa Konstruksi dan Hotel PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) pada akhir kuartal I/2020 mencatatkan laba bersih sebesar Rp 28,04 miliar atau turun 4,4% dibandingkan kuartal I/2019 yang sebesar Rp29,35 miliar.
Dalam laporan keuangan Perseroan, Rabu (8/7) NRCA mencatatkan pendapatan pada kuartal I/2020 sebesar Rp 653,35 miliar atau naik 11,8% dibanding akhir Maret 2019, yang tercatat sebesar Rp 584,95 miliar.
Sedangkan beban pokok pendapatan, tercatat sebesar Rp 586,29 miliar atau 12,2% dibanding akhir Maret tahun 2019, yang tercatat sebesar Rp 522,76 miliar.
Hal itu diikuti kenaikan beban pajak penghasilan final 12,8% menjadi Rp 19,27 miliar dari Rp 17,07 miliar pada kuartal I/2019. Selain itu, pada sisi ekuitas tercatat Rp 1,24 triliun atau naik 1,63% dibanding akhir tahun 2019, yang tercatat sebesar Rp 1,22 triliun.
Baca Juga: Pendapatan naik, laba bersih Nusa Raya Cipta (NRCA) turun 14% pada 2019
Sementara kewajiban perseroan tercatat Rp 1,195 triliun atau mengalami penyusutan 3,7% dibanding akhir tahun 2019, yang tercatat sebesar Rp 1,24 triliun.
Adapun aset perseroan tercatat senilai Rp 2,44 triliun atau turun 0,8% dibanding akhir tahun 2019, yang tercatat senilai Rp 2,46 triliun. Untuk kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi tercatat minus Rp 5,22 miliar, atau menurun dibandingkan kuartal I 2019, yang tercatat senilai Rp 2,17 miliar.
Direktur Utama NRCA Hadi Winarto menjelaskan, pandemi Covid-19 telah memengaruhi aktivitas bisnis NRCA. Khususnya di unit bisnis perhotelan karena dampak penerapan physical distancing, pembatasan perjalanan, dan penutupan bandara untuk penerbangan komersial baik di Jakarta dan Bali.
Perusahaan telah melihat tingkat hunian hotel turun secara dramatis, yang mengakibatkan penurunan besar-besaran sekitar 50%-60% dari pendapatan perhotelan untuk periode kuartal II 2020.
Perusahaan juga telah menutup hotel bintang 5 Gran Melia Jakarta (GMJ), Hotel Melia Bali (MBH) dan Banyan Tree Ungasan Resort (BTUR) sejak akhir Maret 2020.
"Terjadinya pandemi virus covid-19 yang mengakibatkan kenaikan nilai tukar mata uang asing dan menurunnya kegiatan di sektor ekonomi, secara langsung dan tidak langsung dampak ini tentunya juga akan mempengaruhi kegiatan operasionil perusahan pada beberapa bulan mendatang. Walaupun pelaksanaan proyek-proyek konstruksi yang ada masih tetap berlangsung namun beberapa proyek atau tender baru mengalami penundaan untuk sementara waktu," ujar Hadi saat RUPS NRCA yang diselenggarakan secara virtual, Rabu (8/8).
Menurutnya, saat ini Perseroan sedang melakukan telaah secara menyeluruh mengenai dampak pandemi ini terhadap kegiatan kontrak opersionil Perseroan, dan juga perkembangan praktek tata kelola perusahaan.
Baca Juga: Nusa Raya Cipta (NRCA) tetapkan harga saham buyback maksimal di Rp 500 per saham
"Perseroan memiliki prinsip-prinsip tata kelola perusahaan sebagai landasan fundamental dalam melakukan setiap kegiatan bisnis. Perseroan berkomitmen untuk selalu meningkatkan pelaksanaan praktik tata kelola perusahaan yang baik atau GCG (Good Corporate Government). Secara komprehensif penerapan GCG telah dijadikan sebagai budaya perusahaan," paaprnya.
Hadi menyebut, Perseroan berkomitmen untuk turut berkontribusi pada pengembangan masyarakat dan lingkungan. Perseroan meyakini untuk mewujudkan keberlanjutan usaha maka dilakukan keseimbangan antara aspek keuntungan, kemanusiaan dan lingkungan.
"Untuk meningkatkan kinerja pada ketiga aspek tersubut maka Perseroan senantiasa berperan aktif dalam memperbaiki dan membangun masyarakat dan lingkungan untuk menjadi lebih baik ke depannya," kata Hadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News