kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laju penjualan mobil taksi melambat


Jumat, 28 November 2014 / 11:01 WIB
Laju penjualan mobil taksi melambat
ILUSTRASI. Simak cara menata kabinet di dapur Anda yang sudah penuh ini yuk!


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Perlambatan ekspansi bisnis perusahaan operator taksi tentu mempengaruhi kinerja penjualan mobil untuk taksi. Banyak perusahaan taksi yang sebelumnya rutin memesan armada baru, belakangan justru mengurangi, bahkan menahan diri melakukan pengadaan armada baru.

Mengacu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang Januari-Oktober 2014, penjualan mobil untuk armada taksi turun 37,4% menjadi Rp 7.244 unit. Adapun periode yang sama tahun lalu penjualan mobil untuk taksi tercatat sebanyak 11.579 unit.

Rahmat Samulo, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) menjelaskan, penurunan penjualan dari perusahaan taksi itu terjadi karena dampak melambatnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Ditambah lagi, daya beli masyarakat menyusut akibat kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak.

Hal ini lah yang membuat konsumen mengurangi intensitas naik taksi. "Kondisi ini tentu mempengaruhi investasi dari perusahaan taksi," jelas Samulo kepada KONTAN, Kamis (27/11).

Untuk penjualan armada taksi milik perusahaan otomotif asal Jepang ini, sampai Oktober 2014 tercatat hanya mencapai 6.650 unit. Angka penjualan ini turun 28,2% jika dibandingkan realisasi penjualan di periode yang sama tahun 2013 sebanyak 10.764 unit. "Tahun 2015 nanti, kami berharap penjualan bisa naik, karena pemerintah giat mengembangkan kebijakan transportasi publik termasuk taksi," kata Samulo. 

Dalam harapan Samulo, penjualan taksi Toyota bermerek Limo tahun 2015 bisa sama dengan realisasi penjualan tahun 2013 lalu sebanyak 11.778 unit. Adapun tahun ini, target penjualan armada taksi dari Toyota hanya mencapai 10.000 unit.

Kondisi penjualan berbeda dialami oleh PT Nissan Motor Indonesia, selaku agen pemegang merek (APM) mobil merek Nissan. Perusahaan ini justru mencatat penjualan mobil untuk armada taksi pada tahun ini. Adapun tahun 2013, Nissan tak berhasil menjual armada taksi baru. 

Budi Nur Mukmin, General Marketing Strategy and Communication Division PT Nissan Motor Indonesia menyebutkan, bisnis armada mobil untuk taksi berbeda dengan bisnis mobil pribadi. Bisnis armada taksi punya pangsa pasar yang tak menentu. 

"Permintaan armada mobil taksi itu tergantung dari perusahaan taksi tersebut, dan regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah," jelas Budi kepada KONTAN, (27/11). Menurut Budi, sebenarnya banyak perusahaan taksi ingin menambah armada baru, namun kebijakan atau aturan pemerintah daerahnya tidak memungkinkan.

Alhasil, para penyedia mobil untuk armada taksi lebih banyak membidik pesanan taksi dari program peremajaan armada taksi lama. Budi berharap, pemerintah memberikan kuota tambahan untuk armada taksi yang beroperasi, terutama di kota-kota besar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×