Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 memberikan tantangan pada industri properti. Namun, inovasi digitalisasi pada sektor properti masih mampu mengangkat pertumbuhan penjualan properti di semester I-2021.
Riset perusahaan teknologi yang bergerak di bidang properti (PropTech) Lamudi.co.id mencatat pertumbuhan tren penjualan properti secara year-over-year sebesar 36,8% pada periode Juni 2020 hingga Juni 2021 meski terimbas pandemi.
Minat akan penggunaan platform pencarian digital juga menunjukkan perkembangan, yakni di antara usia pemilik properti pertama yang berada di antara 25 sampai 34 tahun dengan jumlah pengunjung pria 48,5% dan wanita 51,5% yang cukup berimbang.
Baca Juga: 70% Pengguna Lamudi memilih beli properti dengan kredit
Riset ini juga menunjukkan bahwa pencarian properti masih didominasi oleh pencari dari kota-kota besar, yaitu Jakarta, Surabaya, Bandung, Depok, dan Medan.
Hasil riset juga menunjukkan preferensi pemilihan tipe properti yang masih didominasi oleh rumah tapak 87,9% walaupun terus berkembangnya tipe properti lain.
Lamudi mencatat Bogor sebagai kota yang menduduki peringkat pertama dalam kategori area yang paling banyak dicari sebanyak 26% diikuti oleh Jakarta Selatan 19,3% dan Bekasi 14,8%.
Berdasarkan data yang diperoleh oleh Lamudi, dari Juni 2021dapat disimpulkan bahwa pencari properti memiliki budget rata-rata sebesar Rp 600 juta hingga Rp 2 miliar untuk pembelian properti.
Selain itu, tren juga menunjukkan bahwa mayoritas pencari properti yang menggunakan Lamudi.co.id mencari harga rumah dengan kisaran harga Rp 800 juta dan Rp 600 juta untuk apartemen.
Untuk pembelian tanah kavling, rata-rata pencari properti memiliki preferensi terhadap properti yang memiliki harga rata-rata Rp 1,8 miliar.
Baca Juga: Lamudi Online Property Fair sukses catatkan penjualan lampaui target