kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.203   -10,00   -0,06%
  • IDX 6.864   -14,20   -0,21%
  • KOMPAS100 999   -3,10   -0,31%
  • LQ45 763   -2,26   -0,29%
  • ISSI 226   -0,55   -0,24%
  • IDX30 393   -1,27   -0,32%
  • IDXHIDIV20 454   -1,69   -0,37%
  • IDX80 112   -0,33   -0,30%
  • IDXV30 114   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 127   -0,65   -0,51%

Langkah John Anis Pimpin Pertamina NRE: Patnership dengan Raksasa Citicore & LONGi


Jumat, 04 Juli 2025 / 08:22 WIB
Langkah John Anis Pimpin Pertamina NRE: Patnership dengan Raksasa Citicore & LONGi
ILUSTRASI. CEO Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) John Anis


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pertamina NRE terus melancarkan aksi korporasi di ekosistem energi baru terbarukan. Ada empat aksi korporasi yang dilakukan John Anis sebagai CEO, yakni investasi 20% saham di Citicore dengan nilai US$ 120 juta, membangun pabrik solar panel bersama Longi dengan saham 40%, melalui IBC membangun pabrik baterai EV di Karawang, dan COD PLTP Lumut Balai.

John Anis CEO Pertamina NRE mengungkapkan bahwa pencapaian ini sudah dirintis berbulan-bulan oleh manajemen sehingga secara bersamaan bisa dieksekusi semua proyek kerjasama dengan berbagai patner bisnis.

Perusahaan selalu mencari mitra yang terbaik dan memiliki kemampuan finansial kuat. “Citiore itu konglomerasi besar di Filipina, nomor 1 di sana. Mereka juga persahaan terbuka,” ungkap dia, dalam pertemuan dengan editor media, Kamis (3/7).

John Anis bahkan mengatakan bahwa Kerjasama dengan Citicore ini bukan saja menguntungkan untuk pertamina NRE, tetapi juga menguntungkan bagi Citicore.

Sebab, saat Pertamina NRE masuk 20% saham ke sana, harga sahamnya di 3 Peso, sekarang setelah banyak pemberitaan di Indonesia harganya sudah naik jadi 4 Peso. “Artinya apa, ini menandakan bahwa Pertamina NRE juga bisa membuat sentiment baik untuk pasar di Filipina,” ujar dia.

Ia mengatakan, bahkan saat ini Danantara dengan BUMN lain di bawahnya akan masuk juga ke Filipina untuk bisa berbisnis lain seperti tambang emas. “Kami semacam membuka pintu bagi ekspansi BUMN lain untuk masuk ke Filipina,” terang dia.

Kata John, sebagai pemain besar pembangkit surya, Citicore memiliki kemampuan install tercepat. Jika pemain lain bisa mengerjakan proyek pembangkit surya dua minggu, Citicore bisa mengerjakan 2 sampai 3 hari saja. Hal ini yang membuat Pertamina NRE bisa melakukan efesiensi bisnis.

John menilai setelah berhasil menggaet patner di bisnis ini, tentu saja perlu pengawasan yang ketat agar tidak merugikan perusahaan. Misalnya untuk Filipina yang memang ada konflik wakil presiden dengan presidennya.

"Kami tetap waspada, makanya kami bekerjasama dengan instansi intelejen juga untuk mengawasi di sana. Tetapi kami mendapat kabar bahwa hal itu biasa di sana," ujar dia.

Dia mengatakan, antisipasti yang paling ekstrem juga sudah disiapkan perusahaan untuk mengantisipasi bisnis di luar negeri. Sehingga diharapkan semua bisa berjalan dengan baik dan mendatangkan keuntungan untuk perusahaan.

"Memang belum akan cepat balik modal, tahun tahun ini ya kita banyak keluarkan uang, kita bertahap bisa mendatangkan untung di tahun berikutnya," imbuh dia.

Selanjutnya kata John, bahwa untuk partnership dengan LONGi merupakan yang Istimewa. Sebab, secara finansial LONGi adalah pemain manufakur solar panel nomor wahid di Dunia.

Perusahaan China itu memiliki pendanaan untuk riset dan development hingga US$ 1,2 miliar per tahun. Hal itu yang tidak bisa dikalahkan oleh pemain lain. “Bayangkan, profitnya sekitar US$ 2,3 miliar, sebanyak US$ 1,2 miliar untuk R&D. Jadi teknologinya sudah pasti terbaru, gak bisa ngejar pesaingnya," kata dia.

John menyatakan untuk membangun manufaktur solar panel memang perlu menggandeng patner yang kuat secara pendanan. Kemudian juga, untuk pasar LONGi sudah memiliki ekosistem sendiri.

Sehingga produk solar panel yang nanti diproduksi di pabrik Karawang akan terserap baik lokal maupun ekspor. “Tentu saja ada stepnya, kita berharap pasar lokal bisa menyerap semua,” terang dia.

John menyatakan, bahwa saat ini eranya kolaborasi dengan patner yang menguasai pasar. “Jangan sampai kita hanya melihat saja, kita harus masuk ikut berbisnis degan mereka,” ujar dia.

Kemudian kongsi pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik di Karawang. Perusahaan melalui IBC juga berkontribusi untuk ikut dalam bisnis tersebut. Terakhir PGEO sudah melakukan COD di PLTP Lumut Balai. Hal ini menjadi hal yang sangat penting bagi perusahaan untuk terus bisa menambah produksi dari energi terbarukan. 

Norman Ginting Direktur Proyek dan Operasi PT Pertamina NRE menambahkan bahwa pihaknya juga saat ini sudah diminta untuk ikut dalam bisnis ekspor listrik ke Singapura. Ada perusahaan lokal dan asing yang sudah mendapatkan lisensi ekspor listrik ke Singapura. "Sudah ada yang meminta kami masuk, kami sedang melihat lihat," kata Norman.

Selanjutnya: Dollar Holds Firm Against Euro, Yen as US Trade Pressure Mounts

Menarik Dibaca: 5 Kota Besar di Australia yang Wajib Masuk Daftar Kunjungan Saat Liburan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×