CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.879   -91,00   -0,58%
  • IDX 7.275   -33,89   -0,46%
  • KOMPAS100 1.112   -5,09   -0,46%
  • LQ45 883   -3,73   -0,42%
  • ISSI 220   -0,99   -0,45%
  • IDX30 452   -1,97   -0,43%
  • IDXHIDIV20 544   -2,71   -0,50%
  • IDX80 128   -0,66   -0,52%
  • IDXV30 136   -1,49   -1,09%
  • IDXQ30 150   -0,77   -0,51%

Layanan digital meningkat, bisnis menara telekomunikasi diproyeksi masih bisa tumbuh


Jumat, 03 September 2021 / 17:31 WIB
Layanan digital meningkat, bisnis menara telekomunikasi diproyeksi masih bisa tumbuh
ILUSTRASI. PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk (GHON).


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek industri infrastruktur telekomunikasi diprediksi terus menguat, seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap layanan digital. Penetrasi jaringan 5G juga menguatkan sinyal pertumbuhan positif bagi industri telekomunikasi, termasuk dari sisi bisnis menara.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengembang Infrastruktur dan Menara Telekomunikasi (Aspimtel) Pratignyo Arif Budiman mengungkapkan, prospek industri menara telekomunikasi ke depan masih menjanjikan. Proyeksi pertumbuhan berkisar di angka 5%-7% selama 10 tahun ke depan.

Kemudian, sejalan dengan kesiapan teknologi untuk menunjang 5G, kebutuhan terhadap layanan digital seperti Internet of Things (IoT), otomatisasi dan penunjang digital lainnya juga akan ikut terdongkrak. "Kebutuhan layanan tersebut akan mendorong investasi di jaringan baik untuk Capex maupun Opex dengan potensi meningkat sekitar 60%," kata Pratignyo kepada Kontan.co.id, Jum'at (3/9).

Dengan kondisi tersebut, prospek industri menara telekomunikasi akan bertumbuh, baik secara organik maupun dengan inorganik atau melalui akuisisi. Kebutuhan menara yang terus meningkat juga terlihat dari masih rendahnya penetrasi 4G di Indonesia dibandingkan negara-negara maju, yakni masih sekitar 60-an%.

Alasan lainnya, rasio densifikasi tower di Indonesia masih rendah dibanding benchmark global. Apalagi dengan perkembangan teknologi dan services di era digital 5G beserta use case-nya, kebutuhan peningkatan layanan khususnya dari sisi coverage akan terus terdongkrak naik.

"Strategi tower provider untuk meningkatkan jumlah tower baik secara organic maupun inorganic masih terus bertumbuh dan tentunya didasarkan kajian bisnis dari masing-masing tower provider dilihat dari sisi kelayakan investasinya," sambung Pratignyo.

Saat ini Aspimtel tercatat memiliki 22 anggota yang terdiri dari perusahaan-perusahaan menara telekomunikasi terkemuka. Adapun menara telekomunikasi yang dimiliki oleh anggota Aspimtel berjumlah sekitar 85.000 menara.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×