kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Layanan penyalur meluas hingga pelosok, volume penjualan BBM Pertamina terdongkrak


Sabtu, 20 Juni 2020 / 16:47 WIB
Layanan penyalur meluas hingga pelosok, volume penjualan BBM Pertamina terdongkrak
ILUSTRASI. Persediaan BBM New Normal: Petugas mengisi bahan bakar untuk mobil pelanggan di SPBU Pondok Indah, Jakarta Selatan, Senin (15/6). PErtamina memastikan pasokan BBM aman selama 21 hari atau di atas ketahanan stok nasional. Per awal juni 2020 konsumsi BBM me


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perluasan jangkauan penyaluran layanan Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga ke daerah pelosok ikut mendongkrak volume penjualan BBM PT Pertamina (Persero).

BUMN Migas ini memperluas layanan dengan penambahan SPBU, SPBN (untuk nelayan), program Pertashop maupun lewat program BBM Satu Harga.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengungkapkan, pada tahun 2019 Pertamina telah menyelesaikan pembangunan 48 Pertashop serta konsisten menyalurkan BBM di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) di seluruh Indonesia, yakni melalui pembangunan 161 titik BBM Satu Harga.

BBM Satu Harga yang telah dioperasikan Pertamina tersebar mulai dari wilayah 3T di Papua,  Maluku, Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, Jawa dan Bali.

Baca Juga: Perhatian, BBM Premium dan Pertalite masih tersedia di SPBU, tidak dihapus!

"Walaupun penyaluran BBM di wilayah 3T penuh tantangan karena kondisi geografis yang sulit, namun ini merupakan bentuk pelayanan Pertamina agar masyarakat mendapatkan BBM dengan kualitas pasti dan harga resmi," ujar Fajriyah dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (20/6).

Dengan bertambahnya jaringan di seluruh wilayah tersebut menyebabkan meningkatnya volume penjualan BBM Pertamina dari 49,62 juta kiloliter (KL) menjadi 51,31 juta KL.

Selain itu tercatat sepanjang 2019, penjualan LPG ekuivalen 13,75 juta KL, Petrokimia 3,15 juta KL, BBM untuk Aviasi 5,82 juta KL dan BBM untuk Industri 13,96 juta KL.

"Dari penjualan seluruh produk Pertamina seperti BBM ritel, industri, dan aviasi serta LPG dan Petrokimia, secara total konsolidasi mencapai ekuivalen 87,98 Juta KL di 2019," tambah Fajriyah.

Menurutnya, Pertamina juga menjaga ketahanan stok selama 2019 yakni Premium tercatat rata-rata 20 hari, Solar 22 hari, Avtur 32 hari, bahan bakar khusus (BBK) 10 hari, dan LPG 16 hari.

Untuk memperkuat ketahanan pasokan dalam memenuhi kebutuhan BBM, Pertamina juga membangun penambahan 21 lokasi storage TBBM, 8 lokasi storage LPG, 7 lokasi storage Avtur dan 2 Kapal General Purpose untuk memastikan keandalan suplai dan distribusi BBM di seluruh Indonesia.

Dalam peningkatan layanan, imbuh Fajriyah, sampai akhir tahun 2019 Pertamina telah melaksanakan program digitalisasi SPBU. Sebanyak 2.601 SPBU di Indonesia telah menerapakan digitalisasi dan ditargetkan seluruhnya atau 5.518 SPBU rampung pada tahun 2020.

Baca Juga: Bakal sederhanakan produk BBM, Pertamina pastikan masih jual premium sesuai penugasan

“Capaian yang cukup menggembirakan terkait layanan digital juga terlihat dengan adanya 1,4 juta pengunduh baru MyPertamina sebagai digital channel Pertamina,” ujar Fajriyah.

Dari sisi capaian keuangan, pada tahun lalu Pertamina masih menorehkan laba bersih sebesar US$ 2,53 miliar atau setara Rp 35,8 triliun. Pertamina pun mampu memberikan setoran dividen tunai sebesar Rp8,5 triliun.

"Total kontribusi Pertamina ke Negara sepanjang 2019 mencapai Rp181,5 triliun yang terdiri dari Dividen, Pajak, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) kegiatan hulu migas dan geothermal serta Signature Bonus," pungkas Fajriyah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×