Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
JAKARTA. Meski Lebaran masih tiga bulan lagi, PT Cikarang Inland Port mengaku sejak Mei, arus bongkar muat barang di Cikarang Dry Port Bekasi, sudah meningkat. Ini adalah dampak dari pilihan para klien perusahaan yang menambah volume bongkar muat demi menghindari penumpukan jelang Lebaran kelak.
Perusahaan itu mengakui penambahan volume bongkar muat jelang Lebaran adalah fenomena rutin saban tahun. Biasanya peningkatan terasa sejak dua atau tiga bulan hingga tiga minggu sebelum Lebaran. "Kami memperkirakan lonjakan volume bongkar muat sampai 30% dari hari biasa," ujar Benny Woenardi, Managing Director Cikarang Inland Port, Selasa (6/5).
Tatkala kebutuhan bongkar muat meningkat, Cikarang Dry Port juga mengaku berpotensi ikut menadah berkah dari lonjakan volume bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta. Benny memberi gambaran, jika aktivitas bongkar muat Tanjung Priok melonjak 200% saat Lebaran nanti, perusahaan mampu menampung 50% dari lonjakan di pelabuhan utara Ibu Kota itu.
Tak cuma berharap cipratan berkah, perusahaan mengaku memiliki kelebihan berupa akses jalur kereta api dan jalur darat. "Dari sisi biaya, kami membuat simulasi, biaya dengan menggunakan jalur kereta api ini lebih menarik," kata Benny tanpa menyebutkan nominal.
Namun, pendapatan dari pengangkutan jalur kereta api baru sekitar 10% karena klien masih lebih banyak memilih jalur darat. Rute pengangkutan kereta api barang milik perusahaan adalah Cikarang-Surabaya, Cikarang-Bandung, dan Cikarang-Tanjung Priok-Surabaya.
Sementara di jalur darat, Cikarang Dry Port baru dijangkau dua pintu ke luar Cikarang dari tol Jakarta-Cikampek. Dengan hanya berbekal dua jangkauan pintu tol ini, waktu tempuh pengangkutan kontainer dari Tanjung Priok ke Cikarang Dry Port masih dirasa lama. Tak ayal, perusahaan berharap pemerintah mau membuka pintu tol keluar ketiga.
Selain mengaku telah kebanjiran volume bongkar muat, Cikarang Dry Port juga berbagi kabar mampu mencetak pertumbuhan pendapatan 85% di kuartal I-2014. Sayang, anak perusahaan PT Kawasan Industri Jababeka Tbk ini masih merahasiakan nominal pendapatan yang dicapai.
Yang jelas, pendongkrak kinerja positif ini adalah penambahan jumlah klien. Di kuartal I-2013, klien Cikarang Dry Port tak lebih dari 20 klien. Namun di kuartal I-2014 menjadi 216 klien. Dengan penambahan klien ini, perusahaan meyakini kinerja kuartal II nanti juga akan mencatatkan prestasi yang positif. "Target pendapatan 2014 adalah dua kali lipat dari akhir tahun lalu," kata Benny.
Sebelumnya, perusahaan menyebutkan, sepanjang 2013, menerima bongkar muat kiriman dari Tanjung Priok sebanyak 26.200 twenty foot equivalent units (TEUs), atau meningkat 309,38% dari volume tahun 2012. Hal inilah yang kemudian menjadi trigger, perusahaan berani mematok target pengangkutan 52.400 TEUs tahun ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News