kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Libatkan Petani Milenial, Kementan Optimistis Kembalikan Kejayaan Kedelai


Sabtu, 12 Maret 2022 / 20:56 WIB
Libatkan Petani Milenial, Kementan Optimistis Kembalikan Kejayaan Kedelai
ILUSTRASI. Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

Untuk menstimulasi minat para petani milenial melakukan budidaya kedelai dari hulu ke hilir, dihadirkan dalam MAF ini dua orang pengusaha muda yang memproduksi produk olahan kedelai, yang memberikan motivasi kepada para peserta untuk tidak takut menanam kedelai dan menghasilkan banyak produk olahannya baik itu produk makanan, obat-obatan maupun kosmetik.

Adapun tiga narasumber yang dihadirkan Polbangtan Gowa dalam MAF kali ini, yaitu  Abdul Fattah Peneliti dari BPTP Sulawesi Selatan Kementerian Pertanian, Anna Paesidio yang merupakan Owner Air Tahu Super; dan Andi Dayna Dwi Anugrah, Owner Sweets Desserts.

Direktur Polbangtan Gowa Syaifudin selaku pelaksana kegiatan MAF  menjelaskan diselenggarakan sebagai sarana untuk berbagi ilmu, pengetahuan, dan teknologi.

“Saya berharap MAF kali ini menjadi sarana untuk berbagi ilmu, pengetahuan, dan teknologi guna membangun dan mengembalikan kembali semangat swasembada kedelai yang dulu pernah kita capai,” ujar Syaifuddin.

Baca Juga: Swasta Boleh Ikut Impor Daging Sapi dan Kerbau, Pengusaha Yakin Bisa Atasi Kelangkaan

Polbangtan Gowa memilih tema kedelai bukan tanpa alasan, dengan potensi lahan 7,2 juta Ha di Indonesia, sekitar 3,5 juta Ha lahan memiliki potensi yang tinggi untuk pertanaman kedelai. Lahan tersebut tersebar di 12 Provinsi meliputi; Aceh, Sumbar, Jambi, Sumsel, Lampung, Jabar, Jateng, Jatim, Bali, SUltra, NTB dan Sulsel.

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widhi Nursanti dalam closing statementnya mendorong Petani Milenial untuk menanam kedelai sebab memiliki prospek yang besar dan menguntungkan.

“Saat ini kedelai di Indonesia sudah dapat bertoleransi dengan kondisi iklim dan hama tanaman, sehingga kami mendorong seluas luasnya kepada para petani untuk menanam kedelai. Selain itu produk olahan kedelai memiliki prospek yang besar dan menguntungkan”, tegas Santi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×