kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lifting minyak sepanjang Januari-April 2019 naik 0,4%


Rabu, 08 Mei 2019 / 19:40 WIB
Lifting minyak sepanjang Januari-April 2019 naik 0,4%


Reporter: Filemon Agung | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengumumkan capaian produksi dan lifting minyak dan gas bumi sepanjang Januari hingga April 2019 di Kantor SKK Migas Jakarta pada 8 Mei 2019.

Dalam kesempatan tersebut diungkapkan lifting migas hingga April 2019 mencapai 89,1% dari target APBN 2019 atau sebesar 1,8 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD). Realisasi ini turun sebesar 5,1 % dari capaian tahun 2018.

Adapun rincian lifting migas sebagai berikut, lifting minyak sebesar 749.600 barel oil per day (bopd) atau 96,7% dari target APBN 2019. Angka ini naik 0,4% dari periode yang sama ditahun sebelumnya.

Sementara itu lifting gas hingga April 2019 mencapai 84,4% dari target APBN 2019 atau sebesar 1.055 juta kaki kubik per hari (MMscfd). Adapun target APBN 2019 sebanyak 7.000 MMscfd. Capaian ini turun sebesar 8.2% dari periode yang sama ditahun sebelumnya.

Deputi Operasi SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman bilang ada sejumlah penyebab produksi dan lifting migas belum mencapai target. "Sejumlah KKKS belum mencapai target termasuk KKKS utama," jelas Fatar. Sebagai contoh PT Pertamina EP yang liftingnya baru mencapai 93% dari target APBN 2019 atau sebesar 79,34 ribu bopd, dan Pertamina Hulu Mahakam dengan realisasi lifting sebanyak 42,71 ribu bopd atau sebesar 85% dari target APBN 2019.

Lebih lanjut untuk lifting gas Fatar menyebut penurunan juga terjadi akibat belum optimalnya kinerja sejumlah KKKS. Sebagai contoh realisasi salur gas Kangean Energi Indonesia hingga April 2019 sebesar 109 MMscfd atau 55% dari target APBN 2019 dan menjadi yang terendah diantara 10 KKKS Utama.

"Kangean sempat mengalami penurunan produksi di awal tahun," ungkap Fatar. Namun Fatar menyebut ke depannya sejumlah upaya akan dilakukan untuk meningkatkan lifting migas yakni dengan menguras tidak hanya dari produksi namun juga dari stok-stok yang tersedia di tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×