Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
MONTREAL. Maskapai penerbangan Indonesia, PT Lion Mentari pemilik maskapai penerbangan Lion Air berniat membeli pesawat CSeries dari Bombardier Inc. Rencana pembelian pesawat itu disampaikan Chief Executive Officer (CE) Lion Air, Rusdi Kirana di Montreal.
Walaupun baru sebatas rencana, namun Rusdi mengaku, rencana pemesanan pesawat itu akan diumumkan saat Farnborough Airshow mendatang. Rusdi menyampaikan rencana tersebut melalui konferensi pers di Montreal.
Jika kesepakatan sudah diraih, maka pengiriman pesawat berkapasitas 160 orang itu diharapkan bisa tiba di Indonesia tahun 2016. “Pesawat CSeries merupakan lompatan kuantum bagi Bombardier," kata Rusdi yang dikutip Bloomberg.
Menurutnya, pesawat Bombardier CSeries yang sangatlah istimewa dibandingkan pesawat Bombardier model lainnya. "Pesawat yang satu ini sangat istimewa dari yang lainnya,” ungkap Rusdi.
Perlu diketahui, Lion Air kini gencar membeli pesawat baru, karena naiknya kelas menengah yang membutuhkan perjalanan udara di Indonesia.
Bombardier tahun ini telah mendapatkan pesanan pesawat 123 unit, sedangkan target pesanan adalah 300 pesawat. Sementara itu, pesawat Bombardier CSeries merupakan pesawat baru Bombardier yang sudah menyelesaikan penerbangan perdananya 11 hari yang lalu.
Lion Air kini memiliki 700 pesawat yang sudah dipesan dan perusahaan menargetkan memiliki 1.000 pesawat dalam waktu dua sampai tiga tahun ke depan. Beberapa waktu lalu, Lion Air telah memesan 230 unit pesawat Boeing.
Marc Duchesne, juru bicara Bombardier menegaskan, pihaknya saat ini masih berdiskusi mengenai pesanan pesawat CSeries. Ia mengatakan, Rusdi telah berkunjung ke fasilitas produksi Bombardier di Mirabel , Quebec pada 25 September lalu. Sayangnya, Duchesne menolak berkomentar soal isi kesepakatannya dengan Rusdi.
Adanya rencana pemesanan pesawat Bombardier oleh Lion Air, ternyata berhasil mendongkrak saham Bombardier sebesar 0,4% menjadi C$ 4,83 di Toronto. Rusdi yang berada di Montreal mengatakan, ia telah bertemu dengan kepala unit pesawat komersial Bombardier, Mike Arcamone serta melihat langsung pesawat Bombardier CSeries.
Walaupun kini Rusi baru sebatas menyampaikan minat, namun pihak Bombardier sudah berencana datang ke Jakarta untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut. "Saya mendengar bahwa CSeries adalah pesawat yang baik, tapi ketika saya melihatnya tadi malam, itu mengejutkan saya. Saya pikir itu pesawat akan menjadi salah satu pesawat masa depan," tegas Rusdi.
Bombardier mengatakan, pesawat CSeries memiliki mesin turbofan produksi United Technologies Corp's Pratt & Whitney. Pesawat itu lebih hemat 15% bahan bakar dengan tingkat kebisingan lebih rendah 20%.
Sementara itu, Rusdi menolak menentukan, berapa banyak pesawat CSeries yangh dipesannya tersebut. Namun, Rusdi bilang, pesanan pesawat CSeries itu akan menjadi pesanan pesawat yang terbanyak. “Ketika saya memesan, itu artinya kami akan menjadi yang terbesar pada saat itu," tegas Rusdi.
Saat ini, pembeli terbesar pesawat Bombardier CSeries adalah, Republik Airways Holdings Inc dari Amerika Serikat (AS). Maskapai ini telah menyepakati pembelian CSeries tahun 2010 lalu dengan jumlah pesanan 40 pesawat.
Lion Air belum memutuskan, rute mana yang akan diterbangi pesawat CSeries tersebut di Indonesia. " Kami tidak yakin apakah kami bisa menempatkan pesawat ini pada layanan penuh atau high-density yang murah, katanya .
Tahun ini, Lion Air menargetkan bisa membawa terbang 36 juta penumpang dan menjadi 40 juta di tahun 2014. Sedangkan tahun lalu, Lion Air berhasil membawa terbang 32 juta penumpang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News