kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.889.000   43.000   2,33%
  • USD/IDR 16.799   5,00   0,03%
  • IDX 6.268   13,68   0,22%
  • KOMPAS100 894   2,33   0,26%
  • LQ45 705   -2,31   -0,33%
  • ISSI 194   1,19   0,62%
  • IDX30 371   -1,92   -0,52%
  • IDXHIDIV20 448   -2,97   -0,66%
  • IDX80 101   0,12   0,12%
  • IDXV30 106   0,39   0,37%
  • IDXQ30 122   -1,33   -1,08%

Lion Air evaluasi rute menyusul penundaan layanan dari dan ke China


Rabu, 05 Februari 2020 / 21:56 WIB
Lion Air evaluasi rute menyusul penundaan layanan dari dan ke China
ILUSTRASI. Lion Air Boeing 737-900ER, registrasi pesawat PK-LFY


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terkait virus corona yang melanda dunia akhir-akhir ini. Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan penundaan sementara layanan penerbangan dari dan menuju China yang mulai diberlakukan pada 5 Februari 2020 hingga waktu yang akan ditentukan lebih lanjut.

Lion Air Group meminimalisir kemungkinan kerugian yang ditanggung perusahaan dengan melakukan evaluasi rute. Kemungkinan, pesawat-pesawat yang sebelumnya beroperasi mengangkut penumpang ke China akan dialihkan ke destinasi lain.

Managing Director Lion Air Group Daniel Putut mengatakan, untuk meminimalisir kemungkinan kerugian yang ditanggung perusahaan, maskapai akan melakukan evaluasi rute. Kemungkinan, pesawat-pesawat yang sebelumnya beroperasi mengangkut penumpang ke China akan dialihkan ke destinasi lain.

Baca Juga: Bandara Soekarno-Hatta hentikan penerbangan dari dan ke China

Pesawat-pesawat tersebut akan didistribusikan untuk rute-rute dalam negeri yang memiliki potensi penumpang tinggi. Kemungkinan lain, perusahaan akan mengalihkannya ke rute-rute destinasi super prioritas untuk mendorong pertumbuhan pariwisata domestik.

"Kami akan dorong rute-rute yang eksisting di dalam negeri. Kami kan saat ini memiliki penerbangan ke 140 kota di Indonesia, jadi maksimalkan itu dulu," katanya saat di temui di Jakarta pada Rabu (5/2).

Daniel memastikan kemungkinan itu akan dirapatkan bersama regulator, yakni Kementerian Perhubungan, dalam waktu dekat. "Karena tidak menutup kemungkinan manajemen berpeluang membuka rute baru," ujarnya.



TERBARU

[X]
×