kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

Lion Air maskapai terburuk dalam jadwal terbang


Jumat, 05 Agustus 2011 / 16:51 WIB
Lion Air maskapai terburuk dalam jadwal terbang
ILUSTRASI. Agen Umrah setempat meyakinkan mampu mengelola hingga 10.000 jemaah per minggu.


Reporter: Sofyan Nur Hidayat | Editor: Edy Can


JAKARTA. Lion Air tercatat sebagai maskapai yang paling buruk dalam ketepatan jadwal penerbangan. Berdasarkan hasil rekapitulasi Kementerian Perhubungan, rata-rata on time performance (OTP) Lion Air hanya mencapai 66,45%.

Bahkan, performa Lion Air itu sempat mencapai titik terendah dengan OTP 54,30% pada bulan Februari. Sedangkan OTP yang tertinggi dicapai pada bulan April sebesar 77,30%.

Rekapitulasi OTP dilakukan oleh Kementerian Perhubungan pada enam maskapai yaitu Garuda Indonesia, Batavia, Lion Air, AirAsia, Sriwijaya dan Merpati. Penilain dari Kemenhub sendiri merupakan hasil tim khusus pengecekan OTP dari kementerian sejak Januari-April 2011 pada 24 bandara di seluruh Indonesia.

Setelah Lion Air, Batavia Airlines berada di urutan kedua terburuk dengan OTP rata-rata sebesar 68,83%. Batavia mencapai performa tertinggi pada bulan April sebesar 84% dan terendah pada bulan Januari sebesar 52,80%.

Sementara OTP terbaik masih dipegang oleh Garuda Indonesia dengan rata-rata OTP sebesar 86,98%. Sedangkan maskapai lainnya, Merpati rata-rata 75,60%, Sriwijaya Air rata-rata 74% dan AirAsia rata-rata 71,96%.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti telah meminta Lion Air dan Batavia Air memperbaiki kinerja mereka supaya bisa mencapai OTP rata-rata 80%. "Mereka harus mengatur jadwal penerbangan sesuai kemampuan," kata Herry, Jumat (5/8).

Herry mengatakan maskapai dengan OTP terburuk karena tingginya frekuensi penerbangan namun tidak didukung dengan armada dan sumber daya manusia (SDM) yang mencukupi. Untuk Lion Air, Kementerian Perhubungan telah meminta mengurangi frekuensi penerbangan. Pengurangan ini juga sebagai sanksi kepada Lion Air karena sering telat terbang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×