Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Lion Group hingga saat ini belum memutuskan ambil bagian dalam tender penerbangan perintis yang tengah ditender pemerintah. Jaringan maskapai milik Rusdi Kirana itu mengaku masih perlu melakukan kajian terlebih dahulu sebelum akhirnya membuat keputusan.
“Kita akan pelajari. Sebagai pengusaha ketika itu tawaran ada peluang ya harus kita kejar,” kata Edward Sirait, CEO Lion Group beberapa waktu lalu.
Menurutnya perusahaan masih harus menyesuaikan antara armada dan bandara rute yang ditenderkan. Edward mencontohkan, kalau bandaranya tidak bisa didarati oleh pesawat jenis ATR, pihaknya tidak bisa terlibat.
Sementara itu, Edward mengaku tidak terlalu khawatir dengan rute perintis yang kurang komersil. Dia bilang, keuntungan penerbangan perintis adalah pasti mendapatkan subsidi dari pemerintah karena faktor muat penumpang atau load factor rute perintis di bawah standar, maskapai akan mendapat subsidi.
Sekadar catatan, pemerintah telah mengucurkan dana Rp 466 miliar untuk memberi subsidi 217 rute perintis. Adapun alokasi dana subsidi tersebut akan difokuskan di wilayah Timur, seperti rute Papua yang mendapatkan 42%, Sumatera 20%, Kalimantan 16%, Sulawesi 12%, Maluku 6%, Nusa Tenggara 3% dan Jawa 1%. Saat ini, dari 217 rute tersebut, sebanyak 65 rute merupakan rute baru yang tengah dalam proses tender.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News