Reporter: Gentur Putro Jati |
JAKARTA. Setrum di Bandara Soekarno Hatta kembali terganggu siang ini, Jumat (1/10). Listrik padam kembali sejak pukul 10.40 hingga 11.22 WIB.
Direktur operasi Jawa-Bali PT PLN (Persero) I G.A. Ngurah Adnyana menjelaskan, gangguan yang terjadi siang ini disebabkan adanya masalah dalam sistem distribusi gardu induk Kosambi pada pukul 10.40 WIB. Padahal, gardu tersebut memasok listrik untuk bandara.
Segendang seperjogetan dengan Adnyana, Direktur Utama AP II Tri S Sunoko menegaskan, kali ini gangguan listrik datang dari PLN. "Saat ini AP II dan PLN sudah bekerjasama sehingga mererka yang akan menangani problem ini," kata Tri, Jumat (1/10).
Sistem back up listrik bandara seperti genset maupun UPS bandara sudah berfungsi dengan baik. Dus, cadangan listrik ini langsung mengambil beban sehingga operasional penerbangan, navigasi udara dan fasilitas di bandara lancar. "Sampai sekarang kami masih mencari tahun penyebab gangguan tersebut," katanya.
Minggu lalu, AP II dan PLN barusaja meneken head of agreement (HoA) pengelolaan listrik di Bandara Soekarno Hatta. Saat itu, Adnyana menjelaskan dengan adanya kerjasama ini maka PLN akan melakukan pendampingan pengelolaan kelistrikan di Soekarno-Hatta sampai level 3; yaitu sampai jaringan Tegangan Menengah (TM), genset yang terhubung pada JTM dan Main Power Station (MPS), genset serta Uniterupted Power Supply (UPS) untuk daerah prioritas.
Selama proses pendampingan tersebut, PLN akan melakukan beberapa tahapan aktifitas dan pekerjaan. Diantaranya tahapan assesment aset, tahap perbaikan dan penggantian peralatan terkait dengan hasil assesment. Disusul kemudian dengan tahapan assesment dan peningkatan pola operasi yang meliputi pendefinisian prioritas daerah layanan, persyaratan pasokan pada daerah sesuai definisi dan persyaratan sistem operasi secara umum di Soekarno-Hatta.
"Ke depan mati atau tidaknya listrik di bandara Soekarno Hatta, operasi penerbangan harus tetap terjamin. Termasuk di dalamnya alat-alat listrik, X-ray, check in control, dan fasilitas penting di bandara harus tetap beroperasi," kata Direktur Operasi dan Teknik AP II Salahudin Rafi, Kamis (23/9).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News