Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Kehadiran gerai duty free pertama milik Lotte Group di Bandara Soekarno Hatta Jakarta, setidaknya menelan investasi sebesar Rp 40 miliar.
Novita Wibowo, Direktur Marketing Lotte duty free bilang, investasi tersebut untuk sewa tempat, operasional dan juga isi gerai seperti rokok, minuman beralkohol dan beragam produk lainnya.
Agar gerai duty free itu menguntungkan, Novita menargetkan omzet Rp 13,2 miliar per bulan. "Lalu lintas wisatawan internasional di bandara ini mencapai 10 juta orang per tahun, jadi target ini sangat beralasan," terang Novita saat acara pembukaan gerai di bandara Soekarno Hatta, Senin (31/1).
Mengenai rencana pendirian gerai duty free kedua di Bali, Novita juga beralasan sama. Ia melihat peluang pasar dari tingginya lalu lintas wisatawan yang berkunjung ke Bali. Bahkan, jumlah wisatawan yang datang melalui bandara Ngurah Rai, Bali itu bisa mencapai dua kali lipat dari jumlah wisatawan yang datang ke bandara Soekarno Hatta.
"Kami baru membuat visibility studies, selain itu kami juga masih menunggu selesainya perluasan pembangunan bandara Ngurah Rai," terang Novita. Selain menambah gerai duty free, Lotte Group juga berencana untuk menambah jumlah supermarketnya di Indonesia.
Perusahaan yang berasal dari Korea Selatan ini berharap bisa menambah 100 gerai hingga 2018 nanti. "Visi kami menjadi perusahaan ritel global nomor 1 di dunia,” tambah Choi Young-Soo, chief executive officer (CEO) Lotte Duty Free.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News