kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

LPEI: Ekspor Rumput Laut Indonesia Capai US$ 177,99 Juta Hingga Oktober 2021


Senin, 27 Desember 2021 / 17:01 WIB
LPEI: Ekspor Rumput Laut Indonesia Capai US$ 177,99 Juta Hingga Oktober 2021
ILUSTRASI. Petani menjemur rumput laut. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/aww/15.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda dunia, ekspor rumput laut Indonesia mulai mencatatkan kinerja positif secara kumulatif selama periode Januari-Oktober 2021. Peningkatan ini terjadi karena naiknya permintaan dari mitra dagang utama Indonesia yaitu Tiongkok.

Kenaikan ini diharapkan terus menguat seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan gaya hidup sehat. Rumput laut sebagai salah satu bahan baku makanan olahan dan farmasi diprediksi masih tetap memiliki permintaan yang tinggi.

Kajian Indonesia Eximbank Institute atau IEB Institute mencatat nilai ekspor rumput laut selama periode Januari-Oktober 2021 tercatat naik sebesar 20,42% year on year (yoy) mencapai US$ 177,99 juta. Pertumbuhan nilai ekspor secara kumulatif tersebut juga diikuti oleh pertumbuhan di sisi volume ekspor sebesar 11,68% year-on-year (yoy) menjadi 159,59 ribu ton dibandingkan periode yang sama tahun 2020 sebesar 142,90 ribu ton.

Kepala Divisi IEB Institute LPEI, Rini Satriani mengatakan bahwa meskipun kinerja ekspor pada tahun 2020 sempat mengalami penurunan. Namun, Indonesia mampu menempati peringkat kedua sebagai negara eksportir rumput laut terbesar di dunia yang berdaya saing baik. 

Baca Juga: Agar Tembus Ekspor, LPEI Tingkatkan Kapasitas Petani Garam di Desa Devisa Kusamba

IEB Institute sebagai unit riset Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), menyatakan  jenis rumput laut Indonesia yang dikenal baik di pasar global adalah Eucheuma Cottonii yang memiliki porsi sebesar 71,59% dari total ekspor produk rumput laut Indonesia di tahun 2020. Jenis rumput laut ini dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan karagenan.

Sementara, jenis rumput laut Gracilaria sp. menjadi produk ekspor rumput laut terbesar kedua dengan porsi 11,89% yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan agar-agar. Tujuan ekspor rumput laut Indonesia pada tahun 2020 didominasi ke negara Tiongkok dengan porsi terbesar (82,36%), lalu diikuti Korea Selatan (5,25%), Chile (3,20%), Vietnam (2,09%), dan Perancis (1,97%). 

“Sulawesi Selatan merupakan wilayah asal ekspor rumput laut terbesar Indonesia dengan kontribusi sekitar 47,95% dari total ekspor rumput laut Indonesia dan diikuti oleh Jawa Timur dengan kontribusi sekitar 26,60%," ujar Rini Satriani dalam keterangan tettulis pada Senin (27/12).

Baca Juga: Punya Potensi Besar, LPEI Dorong Ekspor Produk Rumput Laut Asal Sidoarjo

Melihat tren positif dari kinerja ekspor serta potensi yang luar biasa, Indonesia perlu mengoptimalkan kapasitas produksi komoditas rumput laut ini. Melalui Program Jasa Konsultasi, LPEI meluncurkan program Desa Devisa berbasis pengembangan masyarakat atau komunitas atau community development. 

Program ini ditujukan bagi wilayah yang memiliki produk unggulan berorientasi ekspor untuk mengembangkan potensi secara ekonomi, sosial dan lingkungan bagi kesejahteraan masyarakatnya. Beberapa waktu lalu, LPEI / Indonesia Eximbank baru saja meresmikan Desa Devisa penghasil rumput laut yang berlokasi di Desa Kupang, Sidoarjo, Jawa Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×