Reporter: Asnil Bambani Amri |
JAKARTA. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) menyatakan komitmennya untuk membiayai investasi dan perdagangan dari sektor industri sepatu dan juga tekstil.
Komitmen tersebut ditegaskan oleh Direktur Eksekutif LPEI, I Made Gede Erata usai menandatangani kerjasama pembiayaan dengan Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) dan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) di kantor Kementrian Perindustrian di Jakarta, Kamis (28/7).
"Kami siap mendukung kegiatan yang berkaitan dengan ekspor, baik berupa pembiayaan, jaminan, asuransi dan juga memberikan konsultasi," kata Gede usai kerjasama yang disaksikan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu dan Menteri Perindustrian MS Hidayat itu.
Gede menyebutkan, aset awal LPEI untuk pembiayaan ekspor senilai Rp 4,5 triliun. Dana ini lantas kian menggemuk dari penerbitan obligasi dan pinjaman luar negeri, terutama dari Exim Bank China yang mengutip bunga cukup rendah. Alhasil, per semester I tahun 2010 ini, aset LPEI sudah mencapai Rp 14,9 triliun. Nah, sebanyak Rp 12 triliun dari total aset itu kini sudah mengucur untuk pembiayaan.
LPEI membiayai dan memfasilitasi pemberian kredit kepada perusahaan atau unit usaha yang selama ini tidak dijangkau oleh perbankan, terutama perusahaan pemula atau perusahaan yang berorientasi ekspor atau baru membuka pasar ekspor. "Kami membantu potensi ekspornya ketika perusahaan itu tidak dibiayai oleh bank maka kami yang akan baiayai," jelas Gede.
Gede berharap, perusahaan tekstil dan alas kaki segera memanfaatkan kemudahan fasilitas pembiayaan dari LPEI tersebut dengan cara menghubungi asosiasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News