Reporter: Amailia Putri Hasniawati |
JAKARTA. Menteri Pertanian Suswono menilai, target peningkatan produksi kedelai 20% setiap tahun hingga 2014 merupakan target nekat yang musti dicapai jika ingin berhasil dalam swasembada kedelai. Salah satu permasalahan yang menghadang saat ini adalah luasan lahan.
Penambahan areal adalah suatu keharusan, karena selama ini, areal kedelai kerap mengalami trade off dengan jagung dan padi. Jika harga satu dari ketiga komoditas pangan itu lebih tinggi, maka tanaman itu lah yang ditanam. Akibatnya, jika ada perluasan lahan kedelai, maka areal jagung atau padi akan berkurang, begitu juga sebaliknya.
Jadi tidak pernah linear. Oleh karenanya, kita berharap Badan Pertanahan Nasional (BPN) segera merealisasikan jatah 2 juta hektar lahan tidur yang bisa digarap untuk menanam.
“BPN janji mau memberikan 2 juta hektar lahan, tetapi sampai sekarang belum dapat juga, padahal ini musimnya menanam, mumpung belum musim kering,” tutur Siswono.
Dengan adanya perluasan lahan tersebut, maka diharapkan target produksi kedelai pada 2010 yang sebesar 1,3 juta ton, tahun 2011 sebesar 1,56 juta ton, 2012 sekitar 1,9 juta ton, 2013 sebesar 2,25 juta ton dan 2014 sebesar 2,7 juta ton tercapai.
"Sebenarnya target (peningkatan) 20% ini taraget nekat, tapi kalau tidak begitu, swasembada tidak akan tercapai," ujarnya akhir pekan lalu. Saat ini konsumsi kedelai di dalam negeri mencpai 2,2 juta ton per tahun, sementara produksi hanya sekitar 900.000 ton per tahun.
Sasaran penambahan luas areal yang terjadi setiap tahun yaitu tahun ini yang ditargetkan menjadi 920.000 ha dari sekitar 800.000-900.000 ha saat ini, sementara di tahun 2011 bertambah lagi menjadi 1,088 juta ha. Adapun ditahun 2012 1,312 juta ha, 2013; 1,538 juta ha, dan 2014; 1,830 juta ha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News