Reporter: Fahriyadi | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) sudah menjadi milik pemerintah Indonesia. Hal itu ditandai setelah pemerintah meneken perjanjian pengakhiran kontrak kerjasama dengan Nippon Asaham Alumunium Co Ltd (NAA).
Karena sudah menjadi milik pemerintah 100%, konsorsium Pemerintah Daerah (Pemda) baik Provinsi Sumatera Utara dan Kabupaten/Kota di sekitar Danau Toba berencana untuk merealisasikan kepemilikan saham Inalum oleh Pemda.
Saat ini Pemda telah menggandeng pengusaha nasional asal Sumut, Luhut Binsar Pandjaitan melalui PT Toba Sejahtera. Luhut menyatakan pihaknya akan menunggu jawaban dari Pemerintah atas ketertarikannya dalam perusahaan yang dibeli pemerintah senilai US$ 556,7 juta.
"Kami masih berminat dan semua tergantung pemerintah, tapi pada prinsipnya kami siap," ujar Luhut saat dihubungi Kontan, Senin (9/12).
Luhut menyatakan pihaknya akan menunggu kesepakatan antara pemerintah dan DPR soal porsi yang akan disediakan untuk Pemda. Bahkan ia mengaku telah menyiapkan dana untuk mendapatkan saham Inalum itu.
Sayangnya, Luhut enggan menyebut seberapa besar dana yang sudah disiapkan untuk memboyong saham Inalum tersebut. Ia berasalan masih menunggu kepastian dari pemerintah. "Kami secepatnya akan berbicara dengan pemerintah terkait hal ini," tambahnya.
Seperti diketahui bahwa Pemda Sumut dan PT Toba Sejahtra akan membentuk perusahaan patungan untuk memiliki saham Inalum.
Menteri Perindustrian, MS Hidayat menyatakan sharing Inalum kepada pemerintah daerah pernah diwacanakan 70:30. Tapi, ia bilang hal itu jangan diwacanakan sekarang. "Inalum akan fokus untuk konsolidasi dan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dalam waktu dekat," katanya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa mengatakan bahwa akan ada waktu untuk membahas keinginan Pemda secara internal. "Kalau Pemda minta dilibatkan, pemerintah pasti setuju dan mereka pantas untuk dilibatkan dalam perusahaan ini," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News