kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Luncurkan Layanan Home Service, Prodia Proyeksikan Kontribusi Revenue Bisa Capai 18%


Selasa, 28 Juni 2022 / 20:12 WIB
Luncurkan Layanan Home Service, Prodia Proyeksikan Kontribusi Revenue Bisa Capai 18%
ILUSTRASI. PT Prodia Widyahusada, Tbk (kode saham: PRDA) hadirkan fitur Home Service padaaplikasi Prodia Mobile sebagai bagian dari inovasi digital dalam meningkatkan kualitas pelayanannya.


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Prodia Widyahusada, Tbk (PRDA) membidik pendapatan dari layanan digital melalui aplikasi Prodia Mobile Home Service. Perseroan targetkan layanan digital dan Home Service tersebut bisa berkontribusi sebesar 16% sampai 18% sepanjang 2022.

Sebagai informasi, fitur home service pada aplikasi Prodia Mobile menjadi bagian dari inovasi digital perseroan dalam meningkatkan kualitas pelayanannya.

Prodia berharap layanan home service ini diharapkan dapat memberikan kemudahan, kenyamanan, dan layanan yang lebih efektif bagi pelanggan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan berkualitas.

“Prodia fokus mengembangkan sistem teknologi agar dapat terus meningkatkan produktivitas dan efisiensi proses kerja, meningkatkan layanan bagi pelanggan, dan mengakselerasi transformasi digital layanan kesehatan agar tercipta ekosistem kesehatan yang terintegrasi dan berkualitas,” ujar Dewi Muliaty, Direktur Utama PT Prodia Widyahusada Tbk pada acara Media Gathering Prodia di Jakarta, Selasa (28/6).

Baca Juga: Prodia Mobile Hadirkan Fitur Home Service Akses Layanan Kesehatan Personal 1 Langkah

Dewi menambahkan, pengembangan layanan berbasis digital Prodia selalu dirancang dengan memperhatikan customer journey dan patient-centric model.

Selain itu, Prodia juga selalu meningkatkan layanan Prodia Mobile Apps dan layanan hasil pemeriksaan daring (HPSL Online) sambil terus memberikan edukasi dan informasi melalui website dan berbagai media sosial.

Lebih lanjut, Indriyanti Rafi Sukmawati, Direktur Business & Marketing PT Prodia Widyahusada Tbk menambahkan, salah satu produk digital Prodia yang utama adalah Prodia Mobile di mana sebuah aplikasi yang memungkinkan masyarakat untuk mendaftar, memilih jenis pemeriksaan, menentukan tanggal dan lokasi pemeriksaan, serta dapat menerima hasil pemeriksaan dan menyimpannya pada Mobile Apps pelanggan sehingga pelanggan dapat memantau riwayat hasil pemeriksaannya secara terpusat.

Tercatat, di tahun 2021, jumlah pengunduh aplikasi Prodia Mobile Apps meningkat sebanyak 304,6%. Permintaan layanan home service pun naik sekitar 150% di tahun 2021.

“Pemesanan pemeriksaan kesehatan melalui Prodia Mobile juga mengalami kenaikan yang signifikan, sekitar 900%, menjadi 138.504 di tahun 2021,” ungkapnya. =

Terbaru, Prodia Mobile kini dilengkapi dengan layanan home service yang memudahkan pelanggan dalam pengambilan sampel darah, feses dan urine.

“Dimana petugas Prodia akan datang sesuai dengan lokasi yang di pilih. Kami punya sebanyak 50 tim yang dikerahkan, dan kapasitas per harinya mencapai 1.000 lokasi,” jelasnya.

Dia berharap, jika antusias masyarakat tinggi, maka tak menutup kemungkinan Prodia akan menambah kapasitas permintaan layanan home service.

Hingga kuartal I-2022, Prodia meraih pendapatan sebesar Rp 556,07 miliar dan mencatat angka laba usaha sebesar Rp 125,29 miliar.

Baca Juga: Prodia (PRDA) Meraup Laba Bersih Rp 105,23 Miliar di Kuartal Pertama, Turun 33%

Tingginya angka penjualan dan menurunnya angka beban pokok penjualan dibandingkan dengan kuartal yang sama pada tahun lalu turut menghasilkan laba kotor Perseroan yang baik sebesar Rp 332,36 miliar.

Sementara itu, Indriyanti mengatakan sampai dengan kuartal I-2022, pendapatan dari layanan test Covid-19 hanya tercatat sekitar 3%.

“Boleh saya katakan kontribusi pendapatannya hanya sekitar 1,6% dari total pendapatan Prodia,” tuturnya.

Sebagai informasi tambahan, alokasi capex atau belanja modal yang disiapkan perseroan sekitar Rp 250 miliar sampai Rp 300 miliar baru terserap sekitar 50% sampai dengan kuartal I-2022.

“Penggunaannya belum full karena masih ada proyek-proyek yang masih dalam pengerjaan,” tutup dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×